BANDA ACEH –Kasus pembunuhan Brigadir J oleh Inspektur Jenderal Ferdy Sambo masih menjadi perhatian publik.
Nah saat kasus Brigadir J ini masih jadi sorotan, Hotman Paris beri pencerahan hukum nih.
Menurutnya, dalam kasus suami emosi dengar istrinya dilecehkan atau diperkosa, lalu terjadi tindakan pembunuhan, perlu dianalisis itu, apakah ini kategorinya pembunuhan spontan atau pembunuhan berencana.
Dia mencontohkan kasus suami bunuh pegawai atau bawahan karena istrinya dilecehkan atau diperkosa, bisa dikaji lebih mendalam nih.
Dalam videonya di Instagram, Hotman menunjukkan dua contoh kasus. Pertama kasus suami emosi ke pegawai karena pegawainya itu bocorkan perselingkuhannya dengan wanita lain. Si pegawai itu diduga jadi mata-mata istri majikan untuk melaporkan serong.
Pada contoh pertama ini, suami bertindak langsung pecat pegawainya karena secara psikologis jelas pegawainya itu telah mengkhianatinya.
“Dalam contoh ini, secara umum (sikap suami) spontan langsung pecat. Kenapa dia tidak membunuh karena kan memang merasa bersalah, sikapnya tak terlalu emosi. Paling paling sanksi jatuh ke pegawai tersebut,” jeas Hotman dikutip Hops.ID dari Instagram @hotmanparisofficial, Minggu 28 Agustus 2022.
Nah lain halnya dalam contoh kedua. Jadi dalam contoh kedua ini, Hotman mengatakan suami murka waktu tahu istrinya dilecehkan atau diperkosa oleh pegawainya.
“Kira kira apakah suami itu hanya pecat pegawai, ayo kita berpikir matang-matang, pikir dengan logis. Suami tahu istri dilecehkan atau diperkosa, apakah sekedar pecat. Coba Anda mikir pada diri Anda sendiri, apakah tidak emosi, dan pada saat emosi bisa terjadi hal brutal, digebikin atau dibunuh (pemerkosa atau peleceh) misalnya,” jelas Hotman.
Nah dalam contoh kasus kedua ini, taruhlan setelah 30 menit sampai 60 menit, dapat laporan istrinya dilecehkan atau diperkosa, suami langsung mencari dan membunuh pegawai pelakunya, Hotman bertanya, apakah pembunuhan ini kategorinya spontan atau berencana.
“Dalam keadaan emosi, suami panggil di pelaku dan dor! Apakah itu pembunuhan spontan karena masih emosi, atau pembunuhan berencana?” tanya dia.
Nah dalam hal tidak ada bukti yang menunjukkan adanya pembunuhan berencana nih, Hotman bilang ada satu pihak yang bakal jadi kunci penting pengungkapan kasus.
Baca Juga: Arab Saudi jebloskan Imam Masjidil Haram ke penjara selama 10 tahun karena khotbah
Siapa sosok penting itu, dia adalah saksi dari psikolog. “Peranan psikolog sangat berperan, seperti dalam kasus kopi sianida, Jessica tidak terlihat membunuh Mirna, tapi akhirnya digunakan keterangan saksi ahli psikolog,” jelasnya.
Nah menurut Hotman nih, perlu didiskusikan apakah kategori dari contoh kedua itu adalah pembunuhan spontan atau pembunuhan berencana.