Selain Harta Istri, Kekayaan Rektor UI Naik Tiga Kali Lipat karena Efek Covid: 3 Tahun Tak Pelesiran

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) mempertanyakan dari mana sumber kekayaan Rektor UI, Ari Kuncoro. Pertanyaan tersebut dilayangkan BEM UI Dalam postingan @bemui_official pada Sabtu (27/8). 

ADVERTISEMENTS
ad39

Dilihat dari laman ELHKPN KPK, per 26 Maret 2022, harta kekayaan Ari Kuncoro adalah sebanyak Rp 62.321.869.525,00.

ADVERTISEMENTS

Ari Kuncoro diangkat menjadi Rektor UI pada akhir tahun 2019. Sebelumnya, saat masih Ari masih menjadi Dekan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis laporan harta kekayaannya adalah sebesar 27.873.760038,00. Angka tersebut naik tiga kali lipat semenjak ia menjabat sebagai Rektor UI sekitar 3 tahun yang lalu.

ADVERTISEMENTS

Kepala Humas Universitas Indonesia Amelita Lusia menjelaskan bahwa laporan ELHKPN tersebut ialah gabungan dari Ari Kuncoro serta istrinya, yakni Lana Soelitianingsih. Saat ini Lana menjabat sebagai Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

ADVERTISEMENTS

“Bapak diangkat menjadi Rektor akhir 2019, ibu diangkat Presiden menjadi Kepala Eksekutif di Lembaga Pinjam Simpan pada awal 2020. Ya, namanya suami istri harta bersama,” ujar Amelita di kantor Humas UI pada Senin (29/8).

ADVERTISEMENTS

Selain itu, harta kekayaan tersebut juga dijelaskan bertambah karena efek pandemi COVID-19. Rektor, kata dia, tak banyak pengeluaran.

ADVERTISEMENTS

“Kan pandemi, semasa pandemi kita nggak mungkin pelesiran, enggak mungkin ke mana-mana, ya kan. Gaji kita blek, hampir 3 tahun loh pandemi,” tutur Amel.

Selain jadi rektor, Ari Kuncoro yang juga merupakan mantan komisaris BNI ini, Amelita pun memberi penjelasan.

“Kalau kita lihat, ada juga ada orang lain yang merangkap jabatan kan, sampai sekarang mungkin masih ada. Kalau misalnya masih menjabat artinya masuknya ke rekening siapa? Pastinya ke rekening yang menjabatnya kan,” jelas Amel.

Lebih lanjut, ia turut mengapresiasi mahasiswa (BEM) atas kritiknya tersebut. 

“Mahasiswa ya boleh kritis, kita apresiasi namanya mahasiswa UI, tapi mereka juga harus menelisik lagi, lebih pinter lagi. Mahasiswa aja nggak keluar ongkos, enggak ke kampus makan di kantin, jadi selama pandemi tentunya orang nabung,” pungkasnya.

Exit mobile version