Laksamana Sukardi Meluncurkan Buku Pancasalah, Lima Kesalahan yang Merusak

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Mantan Menteri BUMN Laksamana Sukardi meluncukan buku kumpulan esai yang diberi judul Pancasalah? Pancasalah adalah lima kesalahan yang jika dibiarkan atau dikembangkan akan memiliki kekuatan yang sangat destruktif, merusak, bahkan bisa menghancurkan keberadaan satu negara. Pancasalah penyakit yang tak boleh dibiarkan kalau ingin negeri ini keluar dari jebakan pendapatan kelas menenah. Pembiaran terhadap Pancasalah juga bukan tidak mungkin akan membawa negara ini mengalami ancaman terpecah belah.

ADVERTISEMENTS
ad39

Laksamana Sukardi merumuskan Pancasalah atau lima kesalahan yang sangat destruktif itu dan menguraikan satu per satu dalam bukunya yang diluncurkan Selasa (30/08) kemarin. Pertama, salah kaprah. Salah kaprah berawal dari kesalahan yang sangat fatal, akibat adanya ketidakpedulian terhadap falsafah dan ideologi pendirian negara yang mengakibatkan munculnya kelompok-kelompok ideologis yang berbeda dan saling ngotot mempertahankan ideologi masing-masing. Empat kesalahan lain yang ditulis dalam buku ini adalah adalah Salah Lihat, Salah Asuh, Salah Tafsir, dan Salah Tata Kelola. Melihat sekilas rumusan lima kesalahan yang dituangkan Anda akan mendapat gambaran isi buku ini.

ADVERTISEMENTS

Dalam pengantar di bukunya, Laksamana Sukardi menulis buku ini hasil pemikiran yang dirangkum dari studi literatur dan berbagai diskusi formal maupun non formal. Ada satu pertanyaan yang sangat mengganggu Laksamana Sukardi yang kemudian makin mendorongnya menulis buku ini. Kenapa Indonesia belum mampu meningkatkan status ekonominya menjadi negara berpenghasilan tinggi? Sudah 77 tahun merdeka perekonomian Indonesia masih terjebak dalam pendapatan kelas menengah. Pada dekade 70-an Indonesia berada pada posisi satu kelas dengan Korea Selatan dan Taiwan. Waktu itu Tiongkok bahkan berada di bawah Indonesia. Memasuki tahun 80-an saat Tiongkok masih tertinggal, Indonesia bersama-sama dengan Korea Selatan, Taiwan dan Hongkong, mendapat sebutan macan kecil Asia.

ADVERTISEMENTS

Apa yang kemudian terjadi dengan Indonesia dan negara-negara yang dulu berada di bawah atau satu level, kita semua sudah tahu. Perekonomian Tiongkok bukan hanya meningkat pesat, kini bahkan tercatat sebagai yang terkuat atau terbesar di dunia. Perekonomian Korea Selatan juga melaju kencang meninggalkan Indonesia.

ADVERTISEMENTS

“Mencermati dan belajar dari pengalaman tahun 1998 dan pasca reformasi, Indonesia harus berjuang meinggalkan lima kesalahan fatal yang ternyata masih dibiarkan terjadi,” kata Laksamana Sukardi dalam bukunya. “Lima kesalahan yang saya sebut sebagai Pancasalah, faktor destruktif dan penyakit kronis yang harus dibasmi jika Indonesia ingin menaikkan kesejahteraan rakyat menjadi setingkat dengan negara-ngara maju berpendapatan tinggi,” tegasnya.

ADVERTISEMENTS

Dihadiri banyak politisi dan wartawan, peluncurkan buku Pancasalah karya Laksamana Sukardi dilakukan secara meriah di Bimasena Club Hotel The Dharmawangsa, Jakarta Selatan. Wartawan senior dan mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan bersama pengamat politik Yudi Latif membedah isi buku ini, dengan Eros Djarot sebagai moderator diskusi.

ADVERTISEMENTS

Penulis Redaksi

Editor Suyanto Soemohardjo

Sumber: Tabloidbintang

Exit mobile version