NASIONAL
NASIONAL

Diksi "Goblok" Ali Ngabalin Bikin Malu Istana, Pejabat Negara tapi Gayanya Koboi

image_pdfimage_print

BANDA ACEH –  Debat antara Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Ngabalin, dengan mantan pengacara Bharada Richard Eliezer, Deolipa Yumara menyedot perhatian publik.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

Pasalnya, adu argumen di antara dua sosok tersebut berakhir dengan umpatan yang keluar dari mulut Ali Ngabalin.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie memandang, umpatan atau kata-kata kasar seperti “goblok” seharusnya tidak keluar dari mulut seorang pejabat publik.

Berita Lainnya:
Geger Acara Wisuda di Kampus Unpar Bandung Diteror Ancaman Bom, Ini Kata Polisi
ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Saya kira pernyataan Ali Ngabalin dengan mencak-mencak, mengumpat, bikin malu istana,” ujar Jerry kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (1/9).

Menurut Jerry, yang namanya pejabat publik pastinya memiliki tingkat intelektualitas tinggi, sehingga bisa memilah kata dan mengendalikan emosi saat berdebat.

“Tapi biasa orang kalau otak cetek omongannya lebih besar ketimbang otaknya,” sindirnya.

Jerry memandang, seharusnya diksi “goblok” tak perlu keluar dari bibir Ali Ngabalin, mengingat dia termasuk orang lingkaran Istana.

Berita Lainnya:
Uni Eropa: Surat Penangkapan Netanyahu Wajib Dilaksanakan

“Saya pikir Ali Ngabalin harus mengerti tupoksinya apa, lebih baik mendengar masukan yang konstruktif bukan ada debat, selanjutanya disampaikan ke pimpinannya. Jangan ngomong seperti koboi, hingga microphone-nya dimatikan,” tandas Jerry.

Perdebatan antara Ali Ngabalin dengan Deolipa terjadi dalam program talk show salah satu televisi swasta nasional. Dalam momentum itu, keduanya membicarakan soal kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat. 


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya