BANDA ACEH – Tingginya kasus HIV/AIDS di Bandung menimbulkan polemik di berbagai lapisan masyarakat.
Banyak cara ditempuh demi mencegah penularan HIV/AIDS agar tidak semakin merebak terutama di Provinsi Jawa Barat.
Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat, Uu Ruzhanul turut merespon dengan mengusulkan poligami demi mencegah tingginya angka kasus HIV/AIDS.
Namun, usulan Wagub terkait poligami agar mencegah HIV/AIDS banyak ditolak oleh masyarakat termasuk istri dari Gubernur Jawa Barat, Atalia Praratya.
Menurut Atalia Praratya, poligami bukanlah solusi untuk mencegah penularan HIV/AIDS yang terjadi di kota Bandung.
Atalia Praratya menolak dengan tegas dalam laman Instagram pribadinya jika poligami dan nikah muda bukan solusi mencegah HIV/AIDS.
Namun, bersamaan dengan itu, Kemenkes membagikan kondom sebanyak 425.808 buah demi mencegah terjadinya penularan HIV/AIDS.
Tentunya ini menjadi sebuah paradoks kebijakan dimana poligami ditolak namun justru pintu seks bebas seakan semakin dibuka lebar.
Hal ini menuai sorotan dari publik terutama masyarakat Jawa Barat yang menyayangkan penanganan dari pencegahan penyakit HIV/AIDS.
Sebagai dikutip dalam laman Instagram @infobandungbarat oleh Hops.ID, Kamis 1 September 2022 bahwa apa yang dilakukan Kemenkes dengan membagikan kondom justru semakin membuka pintu penularan HIV/AIDS itu sendiri.
Netizen terutama mereka yang berasal dari Jawa Barat turut menanggapi perihal pembagian kondom tersebut.
Menurut Netizen, pembagian kondom justru upaya mencegah dengan masalah baru dan membuka peluang seks bebas semakin marak.
“Teruuuusssss maksudnya?…*mengheraaannn,” ujar netizen mengomentari kebijakan yang diambil.
“Mengatasi masalah dengan masalah,” ujar netizen lainnya mengomentari.
“Nitah sex bebas ? sarua goblog na (menyuruh seks bebas? sama aja gobloknya),” ujar netizen lainnya.
“Makin bebaaass atuhhh saaayyy keenakan banget,” ungkap netizen.
“Astagfirulloh kat kie, kan udah jelas yang ngelakuinnya belum nikah,” ujar akun lainnya.
Netizen pun banyak yang menghujat kebijakan tersebut karena upaya pencegahan yang dilakukan justru semakin bermasalah.
Netizen pun menyayangkan atas kebijakan yang diambil dan berharap dapat diperbaiki segera demi pencegahan penularan HIV/AIDS yang semakin masif.***