Kamis, 24/10/2024 - 09:17 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan 3 Pj Bupati dan Pj Walikota di Provinsi Aceh
NASIONAL
NASIONAL

BBM Naik, Sikap PDIP sebagai Partai Wong Cilik Dipertanyakan

BANDA ACEH – Pemerintah telah resmi menaikkan harga BBM bersubsidi pada Sabtu siang kemarin (3/9). Kenaikan BBM ini menambah beban ekonomi masyarakat lantaran seluruh harga bahan pokok secara otomatis akan naik.

Sekjen Surya Muda Moderat (Samudra) Nur Eko tegas menolak keras kenaikan harga BBM bersubsidi. Menurutnya, kenaikan harga BBM bersubsidi akan menurunkan daya beli masyarakat. Apalagi, kondisi ekonomi masyarakat kecil, terutama pelaku usaha menengah kecil dan nelayan masih belum pulih dari pandemi.

“Mereka akan terpukul ekonominya dan sulit bangkit kembali dari keterpurukan, apalagi seluruh sektor mata pencaharian rakyat Indonesia membutuhkan dan bergantung pada BBM. Tentu hal ini akan membuat masyarakat bakal jatuh perekonomiannya,” ucap Eko kepada wartawan, Minggu (4/9).

Menurutnya, PDIP sebagai partai penguasa dan mengklaim partai wong cilik harus segera mengambil langkah tegas. Setidaknya PDIP bisa turun lagi ke jalan menyuarakan penolakan kenaikan BBM seperti yang terjadi di Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“Bagaimana sikap PDIP, sebagai partai penguasa dan katanya sebagai partainya wong cilik? Dulu di zaman pemerintahan SBY, partai politik yang keras menentang kenaikan BBM bersubsidi adalah PDIP,” katanya.

“Dengan naiknya harga BBM saat ini, apakah PDIP bakal kembali menunjukkan tajinya dengan menolak kenaikan BBM?” tutup Nur Eko.


Reaksi & Komentar

وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَانَ ۖ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَٰكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ ۚ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۖ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ ۚ وَمَا هُم بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنفَعُهُمْ ۚ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ۚ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنفُسَهُمْ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ البقرة [102] Listen
And they followed [instead] what the devils had recited during the reign of Solomon. It was not Solomon who disbelieved, but the devils disbelieved, teaching people magic and that which was revealed to the two angels at Babylon, Harut and Marut. But the two angels do not teach anyone unless they say, "We are a trial, so do not disbelieve [by practicing magic]." And [yet] they learn from them that by which they cause separation between a man and his wife. But they do not harm anyone through it except by permission of Allah. And the people learn what harms them and does not benefit them. But the Children of Israel certainly knew that whoever purchased the magic would not have in the Hereafter any share. And wretched is that for which they sold themselves, if they only knew. Al-Baqarah ( The Cow ) [102] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi