Jumhur Hidayat Keluarkan Seruan Aksi Buruh Tolak BBM di Istana Negara
NASIONAL
NASIONAL

Jumhur Hidayat Keluarkan Seruan Aksi Buruh Tolak BBM di Istana Negara

ADVERTISMENTS
Iklan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H dari Bank Aceh Syariah
image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Penolakan kenaikan harga BBM subsidi bukan sekadar dengungan belaka. Pasalnya, kelompok buruh sedang berhimpun untuk menggelar aksi di Jakarta.

ADVERTISMENTS

Sebuah seruan disampaikan Ketua Umum DPP KSPSI Jumhur Hidayat kepada semua federasi dan organisasi struktural yang tergabung di bawah naungannya untuk mengkonsolidasi diri menggalang massa aksi di pabrik-pabrik dan industri. Tujuannya adalah untuk bersama-sama melakukan aksi unjuk rasa di semua ibukota provinsi.

Khusus untuk pekerja atau buruh yang berada di Jabodetabek, unjuk rasa akan dilangsungkan di depan Istana Negara.

ADVERTISMENTS
Berita Lainnya:
Kekayaan Annisa Mahesa, Anggota DPR RI Termuda Berumur 23 Tahun, Total Hartanya Rp5,8 Miliar

“Kita mendesak Presiden Joko Widodo menurunkan harga BBM, mencabut omnibuslaw UU Cipta Kerja, menghentikan pembahasan RKUHP, menghentikan proyek ibukota negara, kereta api cepat dan semua proyek infrastruktur yang menghambur-hamburkan uang rakyat, yang tidak langsung berguna bagi rakyat banyak,” tegasnya dalam seruan itu, Minggu (4/9).

Konsolidasi ini, sambung Jumhur, juga akan dilakukan dengan federasi-federasi yang pernah tergabung dalam Aliansi Aksi Sejuta Buruh, Aliansi Gebrak (Gerakan Buruh Bersama Rakyat), dan Aliansi Gekanas (Gerakan Kesejahteraan Nasional).

ADVERTISMENTS
Berita Lainnya:
Siswa SMA di Asahan Tewas Diduga Dianiaya Oknum Polisi, Korban Dituding Positif Narkoba

Sementara untuk tanggal aksi, Jumhur meminta untuk disesuaikan dengan kondisi di berbagai daerah masing-masing. Adapun untuk aksi di Istana Negara juga akan diberitahukan setelah diadakan kesepakatan dengan pimpinan aliansi dan federasi-Federasi yang tergabung di dalamnya.

“Kita akan menjadikan bulan September-Oktober ini sebagai bulan-bulan perlawanan atas kebijakan penguasa yang menimbulkan penderitaan bagi buruh dan rakyat banyak,” tegasnya. 

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

ADVERTISMENTS