NASIONAL
NASIONAL

Demo BBM di Makassar Ricuh, Mahasiswa Dilempari Batu dan Busur

BANDA ACEH –  Aksi demon menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di kota Makassar, Sulawesi Selatan, berujung ricuh. Mahasiswa dan sekumpulan warga terlibat saling serang dengan polisi di ruas Jalan AP. Pettarani, Makassar. 

Awalnya mahasiswa menggelar aksi menolak kenaikan harga BBM hingga Senin petang. Namun, sekitar magrib, aksi mahasiswa tersebut sontak ricuh karena diduga disusupi sekelompok orang tak dikenal (OTK). 

Pantauan VIVA di lokasi, OTK tersebut menyerang polisi. Mereka terus melempari batu dan membusur polisi. Kemudian sekira pukul 20.30 Wita, sekelompok OTK itu tiba-tiba juga menyerang massa yang menutup jalan dari arah Jalan Andi Djemma. 

Akibatnya massa aksi seketika bubar berlarian menuju Jalan Raya Pendidikan di samping Kampus UNM. 

Terlihat OTK itu terus melempar batu ke arah massa aksi dan polisi. Selain itu, mereka juga memegang parang dan busur panah. Serangan itu akhirnya dibalas polisi dengan tembakAn gas air mata. 

Tak sampai di situ, selanjutnya OTK itu beralih melakukan perusakan 4 unit motor yang terparkir di pinggir Jalan Raya Pendidikan. Kobaran api juga sempat terpantau di antara motor yang dirusak. 

Namun, petugas kepolisian dan sejumlah warga langsung mengamankan motor yang dirusak tersebut. Sementara, massa aksi dan kelompok OTK tersebut melakukan saling balas lemparan batu. 

Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando mengatakan, awalnya pihaknya sudah bernegosiasi dengan mahasiswa agar unjuk rasa yang mereka lakukukan selesai. Namun, negosiasi itu tak diterima oleh massa aksi. 

Kemudian, setelah selang beberapa saat muncul OTK membuat kericuhan di tengah aksi. 

“Negosiasi ini tak kunjung selesai, hingga jelang Magrib, sehingga warga merasa kesal karena merasakan macet yang sudah terlalu lama belum lagi aksi mereka di susupi OTK yang membuat kericuhan,” jelas Lando. 

Aksi Mahasiswa

Peserta aksi dari mahasiswa sebelumnya menutup total jalan Urip Sumoharjo sejak pukul 17.00 Wita hingga malam ini. Pantauan VIVA, jalur fly over menuju Kantor Gubernur Sulsel ditutup  mahasiswa sejak pukul 14.10 Wita. Kemudian, jalur berlawanan juga ditutup penuh mulai sekitar pukul 17.00 Wita.

Massa mahasiswa ini tergabung dari sejumlah kampus di kota Makassar, seperti Universitas Muslim Indonesia (UMI) dan Universitas Bosowa (Unibos). 

Mereka  sebelumnya melakukan aksi di sejumlah titik berkumpul di depan kampus UMI. Kemudian, menutup kedua jalur Jalan Urip Sumoharjo. Hal ini lantas membuat lalu lintas di kedua jalur macet total.

Massa aksi memblokade jalan menggunakan bambu, spanduk dan kayu. Sehingga kendaraan dari dua arah tidak dapat bergerak. Namun, karena kemacetan cukup panjang, pihak kepolisian pun mencoba melakukan negosiasi untuk membuka jalan. 


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya