Tegas! Rizal Ramli Soroti Dampak Kenaikan Harga BBM: BLT Ga Ada Apa-apanya Dibanding Duit Masyarakat yang Kesedot

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Mantan Menko Perekonomian (2000-2001), Rizal Ramli. FOTO/Tangkapan Layar

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Mantan Menko Perekonomian (2000-2001), Rizal Ramli secara tegas menyoroti keputusan pemerintah yang memutuskan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).

ADVERTISEMENTS
ad39

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan secara resmi menaikkan harga BBM pada Sabtu (3/9/2022) lalu.

ADVERTISEMENTS

Keputusan tersebut kemudian mendapat banyak respon dari berbagai pihak. Dalam sebuah kesempatan di salah satu stasiun TV swasta, Rizal Ramli menyampaikan pendapatnya terkait kenaikan BBM.

ADVERTISEMENTS

Cuplikan tayangan tersebut kemudian diunggah di kanal YouTube dengan nama Dr. Rizal Ramli.

ADVERTISEMENTS

Dalam video tersebut, Rizal Ramli mengungkapkan rasa prihatin dengan nasib masyarakat, akibat kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM.

ADVERTISEMENTS

“Saya betul-betul prihatin, karena buat rakyat di bawah, itu pilihannya tuh kayak begitu,” ujar Rizal Ramli di kanal Youtube tersebut, dikutip Senin (5/9).

ADVERTISEMENTS

You spend lebih banyak buat bensin, BBM, you kurangi makanan dan gizi gitu lho. Jadi ini sangat memprihatinkan,” sambungnya.

Rizal menegaskan, dampak kenaikan BBM tersebut akan sangat dirasakan oleh masyarakat miskin.

Terlebih masyarakat miskin di Indonesia masih banyak dan standar Indonesia soal kemiskinan juga sangat rendah.

“Nah kalau itu dicoba, dipermanis, diiming-imingi dengan BLT yang jumlahnya total 20-an triliun, itu enggak ada apa-apanya dibandingkan duit masyarakat yang disedot akibat kenaikan harga ini. Barangkali hanya sekitar apa 10% lah,” tegas Rizal Ramli.

Ia menambahkan, masyarakat mungkin seolah senang dengan bantuan yang dibagi oleh pemerintah. Namun dibalik itu semua, rakyat justru merasa sangat susah.

“Memang buat pejabat presiden bagus ini, karena punya kesempatan untuk bagi-bagi BLT gitu loh. Seolah-olah rakyat seneng, dukung. padahal sebetulnya rakyat itu susah banget,” pungkas pria yang juga mantan Menko Kemaritiman (2015-2016).

Exit mobile version