NASIONAL
NASIONAL

RE, RR dan KM Tak Terdeteksi Berbohong, Praktisi Sebut Lie Detector Bisa Dikelabui: Yang Bisa Lolos Itu Psikopat

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Pihak kepolisian telah menguji kejujuran tiga tersangka kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J, yaitu Bharada E, Bripka RR, dan Kuat Ma’ruf, melalui lie detector atau pendeteksi kebohongan.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian Djajadi, mengungkap bahwa hasil tes lie detector ketiga tersangka tersebut adalah ‘no deception indicated’ alias jujur.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Barusan saya dapat hasil sementara uji poligraf terhadap RE, RR, dan KM, hasilnya ‘no deception indicated’ alias jujur, “ kata Andi.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Praktisi lie detector, Handoko Gani, kemudian menjelaskan mengenai tingkat keakuratan dari hasil uji alat tersebut.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Ia mengatakan kalau alat pendeteksi emosi tersebut memiliki masing-masing angka tergantung jenisnya. Namun, persentasenya bisa mencapai 93 hingga 97 persen.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Setelah itu, Handoko ditanya apakah alat tersebut bisa dikelabui oleh seseorang yang sedang diperiksa menggunakan alat tersebut.

Berita Lainnya:
TGB Keluar dari Partai Perindo, Kenapa?
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Mendengar pertanyaan itu, Handoko menjawab kalau hal itu berkaitan dengan kredibiltas setiap alat itu sendiri.

Ia menceritakan kalau dulu memang sempat ada pengajar yang mengajarkan orang lain untuk mengelabui poligraf.

“Kita bicara tentang kredibilitas dari setiap alat gitu ya. Poligraf sendiri dikatakan kalau kita google beberapa kali, itu dulu ada para pengajar, trainer-trainer yang mengajarkan bagaimana caranya meng-counter poligraf,” ucapnya dikutip Populis.id dari kanal YouTube tvOneNews yang videonya diunggah pada Kamis (8/9/2022).

Ia melanjutkan, “Tapi kemudian ditangkap oleh FBI, aparat, hingga hilang sama sekali.”

Selain itu, orang yang biasanya diajarkan agar bisa lolos lie detector adalah intelijen karena untuk berjaga-jaga jika tertangkap oleh pihak lawan.

Handoko menjelaskan, “Kemudian pengetahuan saya memang kalangan intelijen khususnya, mereka juga diajarkan cara lolos dari poligrafi ini karena hal itu menjadi keharusan.”

Berita Lainnya:
Masih Perkara Judi Online, Agus Jual Motor Tukang Parkir, Panik Ditagih Hasil Penjualan hingga Bunuh Teman

“Jangan sampai ketika tertangkap oleh pihak lawan, itu mereka bisa mendeteksi kejujuran, rahasia negara gitu ya,” ungkapnya.

Meski begitu, Handoko menekankan bahwa pernyataan ‘orang yang sering berbohong pasti bisa lolos lie detector’ itu salah.

Ia menyebut salah satu orang yang bisa lolos dari alat itu adalah psikopat karena mereka tidak bisa membedakan antara realita dengan imajinasi.

“Masyarakat berpikir bahwa orang yang sering berbohong itu pasti lolos lie detector, tidak, salah. Yang bisa lolos itu salah satunya psikopat,” pungkasnya.

Handoko melanjutkan, “Dia (psikopat) itu tidak bisa membedakan antara realita dan rekayasa, realita dengan kebohongan atau imajinasi, itu dia bisa lolos karena otaknya ini konslet, jadi tidak bisa membedakan.”


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya