BANDA ACEH –Penyelidikan kasus pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) belum menemukan titik terang. Hingga kini, Kapolri sudah mengumumkan 5 tersangka yang terlibat langsung dalam pembunuhan.
Semua tersangka dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, subsider Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan biasa, junto Pasal 55 dan 56 KUHP tentang permufakatan jahat. Ancaman hukumannya adalah pidana mati, penjara seumur hidup atau selama-lamanya 20 tahun. Adapun salah satu dari kelima tersangka adalah Bripka Ricky Rizal (RR).
Setelah sempat mengikuti skenario mantan komandannya, kini Bripka RR membagikan beberapa kesaksian terbaru melalui Pengacaranya, yaitu Erman Umar. Berikut merupakan kesaksian-kesaksian Bripka RR.
Kesaksian Mengenai Situasi di Magelang
1. Yosua dan Putri Sempat Bicara 4 Mata
Brigadir Yosua sempat bertemu dengan Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo, selama kurang lebih 15 menit. Pertemuan itu terjadi seusai peristiwa yang diklaim oleh Putri sebagai pelecehan seksual yang terjadi di rumah Ferdy Sambo di Magelang, Jawa Tengah. Keduanya bertemu usai Putri memanggil Yosua lewat Bripka RR.
2. Tak Tahu Peristiwa Pelecehan
Bripka RR tak tahu-menahu soal peristiwa pelecehan. Dia menerangkan, dirinya dan Bharada E sempat keluar rumah untuk mengantarkan barang-barang putra Ferdy Sambo ke SMA Taruna Nusantara pada 7 Juli 2022. Bripka RR saat itu bertemu dengan pamong putra Sambo di asrama SMA Taruna Nusantara. Seusai itu, dia juga hendak bertemu dengan pamong lainnya yang sedang berada di alun-alun Magelang.
3. Bharada E Ditelepon Putri Agar Pulang
Saat menunggu di alun-alun, Bharada E mendapat panggilan telepon dari Putri Candrawathi untuk segera pulang ke rumah Magelang. Bripka RR dan Bharada E pun menuruti perintah tersebut, mereka langsung menuju kediaman Ferdy Sambo.
Setiba di rumah, Bripka RR mengaku tak melihat siapa pun di lantai 1 rumah. Karena melihat situasi rumah yang sepi, ia bersama dengan Bharada E memutuskan untuk naik ke lantai 2 dan melihat ART Susi sedang duduk sambil menangis. Sementara itu, Kuat Ma’ruf sedang dalam kondisi tegang dan panik kala itu. Bripka RR kemudian bertanya kepada Kuat mengenai peristiwa yang terjadi.
4. Kuat Cerita Peristiwa yang Diklaim Pelecehan
Kuat bercerita kepada Bripka RR bahwa dirinya melihat Yosua di tangga. Ketika ditegur, ia langsung lari. Kuat lantas memerintahkan Susi untuk memeriksa kondisi Putri. Saat memeriksa, Kuat dan Susi mendapati Putri sudah dalam kondisi tergeletak di kamar mandi lantai 2.
5. Kuat Ancam Yosua dengan Pisau
Yosua kembali hendak naik dan ingin menjelaskan permasalahannya kepada Kuat. Namun, saat itu Yosua sambil menangis dan dihalangi Kuat menggunakan pisau.
Setelah itu, Bripka RR juga melihat kondisi Putri atas permintaan Kuat. Bripka RR melihat Putri sudah berbaring di tempat tidur di dalam kamar lantai 2.
6. Putri Bertanya ‘Yosua di Mana’ dan Minta Bertemu
Bripka RR lalu bertanya ke Putri mengenai peristiwa yang terjadi. Namun Putri tidak menjawab pertanyaan tersebut dan justru menanyakan posisi Yosua di mana. Sebelum memanggil Yosua, Ricky berinisiatif untuk mengamankan senjata bersama Bharada E yang berada di kamar ADC lantai 1. Senjata berupa senjata panjang dan senjata pendek itu langsung diamankan ke kamar anak Sambo di lantai 2. Inisiatif tersebut dilakukan karena Bripka RR takut apabila senjata tersebut digunakan Yosua.
Setelah mengamankan senjata, Ricky baru turun dan mencari Yosua yang kemudian ditemukan sedang berada di depan rumah. Ricky juga sempat bertanya ke Yosua tentang apa yang sebenarnya terjadi. Namun Yosua mengaku tidak tahu alasan Kuat tiba-tiba marah kepadanya.
Setelah itu, Ricky membujuk Yosua untuk bertemu dengan Putri karena diminta langsung oleh istri Sambo itu. Selang beberapa lama, Yosua akhirnya mau untuk bertemu Putri di kamar lantai 2. Setelah sampai di kamar lantai 2, posisi Yosua duduk di lantai, sedangkan Putri tiduran di kasur. Sementara, Bripka RR menunggu di luar kamar. Pembicaraan antara Yosua dan Putri tidak terdengar dari luar kamar.