NASIONAL
NASIONAL

Diperiksa 6 Jam, Rektor Unila Nonaktif Sebut Penyuapnya dari Politisi hingga Mantan Kepala Daerah

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Rektor Universitas Lampung (Unila) nonaktif, Prof Karomani, membeberkan nama-nama yang memberinya sejumlah uang dalam proses penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri di Unila.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

Nama-nama tersebut ia sampaikan dalam pemeriksaan sebagai tersangka di gedung merah putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (9/9/2022).

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Kuasa hukum Karomani, Ahmad Handoko, menerangkan kliennya diperiksa selama enam jam mulai pukul 10.00 hingga 16.00 WIB.

Berita Lainnya:
Ini Respons Polda Jatim soal Kabar Ivan Sugianto Punya Banyak Kenalan Pejabat Polri
ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Ada 25 pertanyaan yang disampaikan penyidik terkait pemberian uang dalam penerimaan mahasiswa baru kedokteran,” ujarnya.

Menurut Handoko, dalam keterangannya Karomani mengakui telah menerima sejumlah uang. Namun duit itu bukan untuk syarat masuk Unila, melainkan bersifat sukarela.

“Jadi tidak ada deal-deal-an di awal,” ujarnya.

Selain itu, uang yang diterima tersebut sebagai ucapan terima kasih, bukan keperluan pribadi. Melainkan untuk pembangunan gedung Lampung Nahdliyin Center.

Berita Lainnya:
Andi Mallarangeng Cium Ada Politik Kotor di Pilkada Sulut, Begini Katanya...

Ditanya perihal siapa saja nama-nama yang memberikan suap kepada Karomani, Handoko masih enggan untuk memaparkan secara detail.

Menurutnya para penyuap tersebut berasal dari kalangan politisi, pengusaha, mantan kepala daerah, anggota DPRD Provinsi, dan DPR RI.

“Yang pasti ada 33 mahasiswa yang dititipkan. Nama lengkapnya didengar saja nanti saat dakwaan karena sudah disebutkan dalam BAP,” tandasnya. (*)


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya