Sebut Polri Amburadul, Mayjen Soenarko: Masa Kapolri Tidak Tahu Kerja Satgassus, Gak Percaya Saya

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH – Mantan Danjen Kopassus Mayjen Purn TNI Soenarko berikan tanggapan soal peran Satgasus Merah Putih arahan Ferdy Sambo.

Kini Satgasus Merah Putih kabarnya sudah dibubarkan seiring keterlibatan Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

Namun tampaknya tidak ada penjelasan lebih lanjut apa tujuan dibentuknya dan peran ‘mencurigakan’ Satgasus.

Menyikapi hal ini, Soenarko menganggap ini tanggung jawab Kapolri Listyo Sigit Prabowo. Soenarko juga menilai Kapolri sepatutnya ikut disalahkan.

Pasalnya Kapolri dianggap tidak tahu dengan operasi yang dilakukan Satgasus arahan Ferdy Sambo. Pernyataan ini disampaikan Seonarko di kanal YouTube Realita TV.

“Jadi menurut saya Kapolri ikut bertanggung jawab dan boleh dikatakan ikut bersalah, kenapa tidak? Masa ada Satgasus apa yang dikerjakan Kapolri tidak tahu. Gak percaya saya,” ucap Soenarko, dilansir pada Minggu 11 September 2022.

Selain itu Soenarko merasa kebingungan mengapa kasus Ferdy Sambo belum juga ada titik terang secara keseluruhan.

Padahal Presiden Jokowi sudah memperingatkan Kapolri berkali-kali.

“Presiden udah ngomong 4 kali, harusnya (cukup) ngomong sekali, dua kali keplak kepala Kapolri,” tegasnya.

Padahal menurut Soenarko, Kapolri memiliki otoritas tertinggi dan sudah bisa berkomunikasi langsung dengan Presiden Jokowi.

“Diatasnya Kapolri kan Presiden, Presiden ngomong 4 kali kenapa gak dikerjakan?” sambungnya.

Purnawirawan TNI ini juga mengingatkan jika memang Jenderal Listyo Sigit tidak sanggup lebih baik cari penggantinya saja.

“Saya mengimbau kepada pak Kapolri, kalau gak berani ya cari minta ganti,” tegasnya lagi.

Di sisi lain, mantan Danjen Kopassus itu juga mengungkapkan kondisi terkini Polri.

“Kondisi Polri menurut saya sudah sangat memprihatinkan, amburadul dan tidak terkendali,” ujar Soenarko, dilansir pada Minggu 11 September 2022.

Marwah Polri dipertaruhkan dalam kasus Sambo.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan tidak segan memecat anggota Polri yang telah melanggar hukum.

Kapolri juga meminta agar anggota Polri berusaha untuk bekerja keras dalam menjaga marwah instansi.

“Sehingga masyarakat merasakan dan melihat lebih banyak polisi yang baik. Kita juga harus saling mengingatkan. Jangan biarkan teman kita, anak buah kita terseret kepada permasalahan yang bisa menurunkan marwah insitusi,” ujar Listyo Sigit, dilansir dari dari akun Twitter @ListyoSigitP pada Jumat, 19 Agustus 2022.

Dia meminta peristiwa berdarah di rumah Ferdy Sambo, Duren Tiga tidak terulang kembali.

“Saya sayang kepada rekan-rekan. Namun pada saat saya harus memilih, maka saya lebih memilih menjaga institusi,” tegasnya. 

Listyo Sigit meminta anak buahnya melakukan yang terbaik dengan penuh keikhlasan.

“Ini pertaruhan kita. Tinggal rekan-rekan memilih yang mana. Permasalahan yang ada membuat Polri menjadi lebih solid. Ingat banyak yang tidak ingin Polri solid. Justru dengan permasalahan ini bagaimana kita menangani dengan baik dan meningkatkan soliditas internal,” ujarnya.

“Kita harus jaga marwah dan nama baik institusi. Ini bukan masalah pangkat. Tetapi bagaimana rekan-rekan memposisikan institusi ini di dalam hati sanubari rekan-rekan. Kembalikan kepercayaan publik. Ini adalah perintah dari pimpinan tertinggi (Presiden RI, Red), laksanakan saja,” urai Kapolri.

Jenderal Listyo Sigit meminta agar Polri tidak terjerumus pada praktik perjudian.

“Saya ulangi, yang namanya perjudian, apakah itu judi darat, judi online, dan berbagai macam bentuk pelanggaran tindak pidana lainnya harus di tindak,” ujar Listyo Sigit.

Kapolri tegas tak akan memberikan toleransi apabila ada pejabat polri yang ikut terlibat.

“Kalau masih ada kedapatan, pejabatnya saya copot, saya tidak peduli apakah itu Kapolres, apakah direktur, apakah itu kapolda, saya copot. Demikian juga di Mabes tolong untuk diperhatikan akan saya copot juga,” kata Sigit menekankan.

“Sekali lagi saya tanya kepada rekan-rekan, yang tidak sanggup angkat tangan. Kalau tidak ada berarti kalian semua, rekan-rekan semua, masih cinta Institusi, dan saya minta kembalikan kepercayaan masyarakat kepada Polri, Kepada Institusi, sesegera mungkin,” ucap Sigit.

Exit mobile version