BANDA ACEH –Timnas Indonesia akan menggelar dua pertandingan FIFA Matchday, melawan Timnas Curacao, September ini. Semula, salah satunya akan digelar di Jakarta International Stadium (JIS), tetapi dibatalkan karena PSSI menilai stadion tersebut belum layak untuk laga internasional.
Laga pertama akan berlangsung pada 24 September, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Pertandingan kedua pada 27 September mendatang, awalnya direncanakan berlangsung di JIS, tetapi dibatalkan.
JIS mulai dibangun pada 14 Maret 2019. Stadion berkapasitas 82 ribu penonton diresmikan pada 24 Juli 2022 lalu. Anggaran untuk pembangunan Stadion JIS dikabarkan mencapai lebih dari Rp 4 triliun.
Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, mengklaim bahwa pihaknya belum pernah diajak bicara terkait pembangunan stadion tersebut. Tetapi, ia menyebut pembangunannya mendapat pendampingan dari FIFA.
“Setahu saya dengan PSSI tidak pernah (komunikasi). Saya, 2016 sudah berada di PSSI. Pada 2017 saya menjadi Komite Eksekutif PSSI. Tetapi kita juga mengetahui ada pengawasan oleh FIFA, hanya saja kita tidak tahu persis,” kata Yunus Nusi di Jakarta, Senin, 12 September 2022.
“Bagi kami itu sudah benar, akan lebih benar lagi ketika Stadion JIS itu berada di tengah-tengah kota Madrid, London atau Milan. Itu sangat representatif untuk sebuah stadion sekelas JIS,” kata dia.
Yunus Nusi menyebut stadion sekelas JIS, infrastrukturnya cocok di Madrid, London dan Milan, jika mengacu pada akses tempat parkir. Ia melanjutkan, tempat parkir di luar negeri bagus, khususnya di Eropa.
Menurut dia, tidak ada salahnya FIFA membangun stadion sekelas JIS tersebut. “Tetapi FIFA tahu enggak di sekitarannya ada rel kereta api, pemukiman padat penduduk, jalan sempit dan tidak ada kantong-kantong parkir,” kata dia.
“Lalu, ketika nanti tim tamu misalnya, langsung berhenti di area umum, di sana ada pemain-pemain hebat, juga ada ribuan suporter yang melihatnya, itu kan keamanannya kurang begitu bagus.”
“Ketika bus juga tidak bisa masuk langsung ke dekat akses lorong masuk ruang ganti, itu yang kami khawatirkan,” ujarnya. Ia menilai JIS akan sangat layak di Indonesia untuk tiga sampai lima tahun kemudian.
Yunus Nusi mengtakan, karakteristik suporter Indonesia sangat berbeda dengan suporter di Eropa yang bisa tertib untuk antri. “Ketika nanti dengan puluhan ribu suporter hanya dengan satu flow masuknya, itu kan bisa stagnan di sana. Apalagi bus tamu yang kita jaga,” ucapnya.
Di tengah ramainya pemberitaan mengenai JIS menyusul pembatalan rencana laga Timnas Indonesia di stadion tersebut, PSSI belum menentukan venue untuk laga kedua FIFA Matchday. Ada dua stadion yang menjadi opsi penggantinya, yakni Stadion Pakansari, Bogor dan Stadion Wibawa Mukti, Bekasi. Yunus Nusi mengatakan, tim PSSI saat ini sedang meninjau dua stadion tersebut.