NASIONAL
NASIONAL

Pengamat: Gejolak Internal PPP Bukan Sekadar Masalah "Amplop Kiai"

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Gejolak yang terjadi di internal PPP disinyalir lebih serius dibanding dengan pernyataan “amplop kiai” yang sempat dilontarkan Ketua Umum PPP, Suharso Monoarfa.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic), A. Khoirul Umam menduga, ada indikasi kontrol kekuasaan politik dalam pergantian Ketua Umum PPP dari Suharso Monoarfa ke Mardiono.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Hal itu dapat diduga ketika melihat kecepatan pengesahan SK Kemenkumham yang hanya memakan waktu 5 hari.

Berita Lainnya:
Gemas Tolak Wacana Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Dengan demikian, polemik ‘amplop kiai’ bukanlah trigger utama, melainkan hanya momentum percepatan yang tepat untuk mendepak Suharso dari posisi Ketum PPP,” kata Umam kepada wartawan, Selasa (13/9).

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Analisisnya, baik Suharso dan Mardiono adalah dua sosok yang sama berada di dalam struktur pemerintahan. Suharso sebagai Menteri Bappenas dan Mardiono sebagai anggota Wantimpres.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Umam menengarai kemungkinan adanya kekuatan politik yang tampaknya terhalang oleh keputusan politik Suharso memilih bergabung dengan KIB.

Berita Lainnya:
Uni Eropa: Surat Penangkapan Netanyahu Wajib Dilaksanakan
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Menurutnya, meski Mardiono disebut sebagai jururunding utama PPP pada KIB, hal itu tidak menjamin sepenuhnya ketetapan pilihan politik PPP dalam KIB.

Kepemimpinan baru PPP, kata Umam, diprediksi akan menempuh jalan yang bisa jadi berbeda dengan saat ini.

“Mencermati dinamika politik pasca pemberhentian Suharso ini, kemungkinan besar akan ada koreksi total terhadap pilihan koalisi PPP,” tandas Dosen Ilmu Politik & International Studies Universitas Paramadina Jakarta itu. 


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya