NASIONAL
NASIONAL

Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di Jakarta Berakhir Ricuh, #BBMNaikRakyatRevolusi Menggema

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Aksi unjuk rasa tolak kenaikan harga BBM yang digelar berbagai elemen mahasiswa, buruh, dan pelajar di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (13/9/2022) berakhir ricuh.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Kericurah itu dikarenakan massa aksi tidak diizinkan menemui Presiden Jokowi untuk menyampaikan tuntutannya langsung. Sebab, akses jalan menuju Istana Negara diblokade Polisi dengan membentangkan kawat berduri dan menghalangi jalan dengan sejumlah kendaraan taktis.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Dikutip HARIANACEH.co.id dari laman Populis.id, kericuhan mulai pecah sekitar pukul 17.30 WIB. Peserta aksi mulai merusak pembatas jalan karena polisi tidak memberikan akses ke mereka untuk menerobos masuk ke kawasan Istana Negara.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Aksi perusakan fasilitas umum itu disusul dengan membakar ban serta membakar atribut unjuk rasa seperti spanduk dan baliho yang mereka bawa.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Panasnya aksi unjuk rasa juga terasa di dunia maya. Pantauan Populis.id, sepanjang hari ini, tagar #BBMNaikRakyatRevolusi menjadi tranding topik di Twitter.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Aksi protes kenaikan harga BBM tidak hanya dilakukan di jalan raya dengan turun berdemonstrasi, tetapi juga di dunia maya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Para netizen turut menolak kenaikan harga BBM dengan melambungkan hastag #BBMNaikRakyatRevolusi. Hingga pukul 21.50 WIB sudah terdapat sekitar 13,3 ribu tweet yang menggunakan hastag tersebut.

Berita Lainnya:
Suami Tikam Istri saat Live Facebook, Kronologi Pembunuhan Sadis di Sergai

Hampir semua netizen yang memprotes kenaikan harga BBM menggunakan hastag #BBMNaikRakyatRevolusi.

Rata-rata tweet yang menggunakan hastag itu berisi rekaman video kericuran demonstrasi di kawasan Patung Kuda dengan dilengkapi keterangan yang bernada protes kenaikan harga BBM.

Aktivis 98 Faizal Assegaf melalui akun Twitternya @faizalassegaf membagikan video rekaman massa aksi di kawasan Patung Kuda yang sedang bernyanyi sambil menyalakan bomb smoke.

Dalam unggahannya itu, Faizal mengingatkan Presiden Jokowi agar merespons dengan bijak aksi demonstrasi yang menolak kenaikan harga BBM.

Sebab, menurutnya, jika tak direspons dengan bijak maka terdapat kemungkinan gelombang protes tersebut akan semakin besar dan masif.

“Bisa disimpulkan sebagai gerakan kemarahan kaum muda yang sangat revolusioner. Tidak sebatas protes kebijakan BBM namun delegitimasi atas kekuasaan Presiden Jokowi. Kalau tidak direspons secara bijak, bakal terjadi gelombang protes yang lebih besar dan masif. Sangat gawat!” tegas Faizal dikutip HARIANACEH.co.id dari laman Populis.id, Selasa (13/9).

Lebih lanjut dia menjelaskan, gerakan kemarahan kaum muda itu jauh lebih dahsyat dari aksi mahasiswa tahun 1998 saat reformasi.

Berita Lainnya:
Bayar Rp 40 Juta, Sepasang WNA China Ditangkap Saat Diselundupkan dari Malaysia ke Batam

Ia pun mengingatkan Jokowi dan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju agar tak menyepelekan aksi unjuk rasa tersebut.

“Presiden Jokowi dan Menko Polhukam Mahfud MD jangan sepelekan gelombang aksi ginian. Terlebih rumput kering kian menyebar luas, jangan pernah remehkan percikan api yang mulai menyalakan revolusi,” terangnya.

Seperti diketahui, gelombang unjuk rasa terus terjadi di berbagai daerah di seluruh Tanah Air sejak Jokowi mengumumkan kenaikan harga BBM pada 4 September lalu.

Dalam kurun waktu 8 hari saja sudah terdapat 43 titik aksi unjuk rasa di seluruh Indonesia.

43 titik itu di antaranya, Aceh, Padang, Medan, Palembang, Bandung, Bogor, Cirebon, Kutai Timur, Balikpapan, Samarinda, Tarakan, Ternate, Gorontalo, Palu, Riau, Bengkulu, Lampung, Jakarta, Banten, Semarang, Solo, Yogyakarta, Lombok, Jombang, Lamongan, Makassar, Palopo dan Kendari.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya