NASIONAL
NASIONAL

Seorang Santri di Garut Dianiaya 16 Santri Lainnya, Pengasuh Ponpes: Itu Spontanitas

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Seorang santri di Garut dianiaya 16 santri lainnya. Pengasuh pondok pesantren (ponpes) membenarkan insiden itu dipicu karena spontanitas. 

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Ini disebabkan adanya barang santri yang hilang. “Kejadian yang terjadi di pesantren itu murni spontanitas para santri ketika pelaku yang diduga mencuri barang tidak mengaku setelah ditanya kurang lebih 2 jam,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Rancabango Lutfi Lukman Hakim. 

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Orang tua AH dipanggil ke pesantren. Lalu, orang tua AH juga sudah mengembalikan barang yang diduga dicuri oleh anaknya. “Orang tuanya hadir di sini. Kita klarifikasi terkait segala halnya, kronologi dan lain sebagainya,” ujarnya. 

Berita Lainnya:
Tak Puas Vonis Kasasi MA Hukum Ronald Tannur 5 Tahun Penjara, Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Bakal Ajukan PK
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Mulanya, orang tua AH mengaku anaknya menjadi korban penganiayaan 16 santri lainya. Bahkan, dia sudah melaporkan perbuatannya ke Mapolres Garut karena anaknya mengalami luka lebam di sekujur tubuh dan kepala. “Luka lebam di belakang terus benjol di kepala. Kalau kata dokter, kalau tidak ada rambut sudah benjol semua. Terus di dalam telinga bocor. 

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Sekarang sudah tidak jadi santri lagi ya. Gantung statusnya,” kata Neneng, ibu korban, Selasa (13/9/2022). Neneng mengetahui anaknya menjadi korban penganiayaan setelah anaknya menangis dan tak mau bersekolah. 

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Pulang nangis-nangis terus buka baju dia nggak jawab. Terus jawab dikeroyok sama santri seangkatanya. Pemicunya katanya dengan tuduhan mencuri HP dan dipaksa ngaku,” ujarnya. 

Berita Lainnya:
TGB Keluar dari Partai Perindo, Kenapa?
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Insiden pengeroyokan sesama santri terjadi pada akhir bulan Juli 2022 lalu. Namun, orang tua baru melapor pada Jumat (9/9/2022) kemarin. 

Hal itu dilakukan karena tak ada itikad baik dari para pelaku pengeroyokan. “Disiksa dari awal kejadian ditarik dari asrama. 

Jadi sekolahnya dianterin, pulangnya dijemput kayak anak TK. Sekarang posisinya kelas 2 SMA. Ya kejadianya bulan Juli kemarin,” katanya. Kasus ini sudah ditangani Polres Garut. Namun, pihak kepolisian masih belum mau memberikan keterangan.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya