BANDA ACEH – Pangeran Harry dan Meghan Markle menjadi sorotan setelah bergandengan tangan dalam rangkaian prosesi pemindahan peti mati Ratu Elizabeth II dari Istana Buckingham ke Istana Westminster pada Rabu (14/9) kemarin.
Saat berjalan dalam iring-iringan prosesi, tampak seluruh keluarga inti Kerajaan Inggris berjalan dengan pasangan masing-masing. Namun hanya Meghan dan Pangeran Harry yang bergandengan tangan.
Hal ini pun menjadi perbincangan netizen. Tak sedikit yang mengkritisi keduanya.
“Mereka adalah bagian dari prosesi. Apakah berlebihan untuk mengharapkan mereka berjalan di jalur mereka sendiri? Bahkan kuda bisa tetap di posisi mereka selama lebih dari 20 menit berjalan dalam formasi. Namun Meghan serta Harry tidak bisa menjaga formasi setidaknya sampai mereka mencapai pintu?” cuit netizen.
(YouTube)
Sementara yang lain mengklaim Meghan tidak berkelas dengan melakukan hal itu. “Saya melihat Meghan masih tidak dapat mengelola seluruh rangkaian acara tanpa berpegangan pada Harry,” komentar netizen. Sebelumnya, pada akhir pekan lalu, ketika menemui pelayat di Istana Windsor bersama Pangeran WIlliam dan Kate Middleton, Meghan juga tampak menggandeng tangan suaminya.
Meski begitu, apa yang dilakukan Meghan dan Harry dianggap tidak melanggar protokol. Pasalnya, mereka bukan anggota keluarga kerajaan aktif.
“Harry dan Meghan adalah kerabat yang berduka dan tidak berkewajiban untuk mengikuti protokol kerajaan,” kata pakar bahasa tubuh Inbaal Honigman kepada surat kabar Inggris The Daily Express.
“Tangan mereka bergandengan untuk saling mendukung secara emosional selama kehilangan ini,” jelasnya.
Harry (37) dan Meghan (41) melepaskan tugas kerajaan mereka sebagai Duke dan Duchess of Sussex pada Januari 2020. Mereka kemudian pindah ke AMerika Serikat.
Honigman lebih lanjut menjelaskan mengapa Pangeran William dan Kate Middleton harus mengikuti protokol.
“William ada di sana dalam kapasitas publik. Dia mungkin baru saja kehilangan neneknya, tetapi pekerjaannya, sebagai putra tertua Raja, lebih penting saat ini, daripada kesedihannya,” kata sang pakar.
Sumber: Tabloidbintang