ACEH

Universitas Syiah Kuala Berdayakan Warga dengan Inovasi Pelepah Pinang

BANDA ACEH – Tim pengabdian masyarakat dari Universitas Syiah Kuala (USK) memperkenalkan inovasi alat pengolahan limbah kepada warga Gampong (desa) Lamtamot, Kabupaten Aceh Besar. Alat tersebut, bisa menyulap limbah pelepah pinang menjadi produk bernilai ekonomis.

Tim ini terdiri dari Ketua, Tim pengabdian, Dr. Ichwana, dengan anggota, Dr. Ratna, dan Satriana. Pengabdian USK tersebut diikuti oleh perangkat desa Lamtamot, ibu PKK, anggota Posyandu serta mahasiswa Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Alat pencetak tersebut merupakan inovasi dari ketua pengabdian dari USK bersama Direktur CV Mandiri, Muhammad Nazri.

“Produk kemasan yang dicetak dimaksudkan untuk kemasan kopi maupun produk lainnya. Kemudian lagi, ada pula piring yang terbuat dari pelepah pinang,” kata Ichwana, Jumat (16/9/2022).

Sekretaris Pusat Lingkungan Hidup USK ini menerangkan, ada beberapa tahapan dalam perkenalan inovasi tersebut. Pertama, sosialisasi untuk pengetahuan dan pemahaman masyarakat. Kedua, memperkenalkan alat dan memproduksi. Ketiga, pemasaran melalui Shopee ataupun melalui instagram @situklamtamot

“Berdasarkan hasil uji coba laboratorium, pihaknya menemukan bahwa, kadar air pelepah pinang yang ideal untuk dicetak adalah 12 hingga 16 persen. Produk inovasi ini, berdasarkan hasil uji coba, bisa dipakai 10 kali, tergantung teknik pencucian. Bisa dicuci tapi tidak direndam, dan tidak perlu digosok keras. Ini bisa pengganti styrofoam,” jelasnya.

Keuchik (kepala desa) beserta perangkat gampong Lamtamot akan menjadikan inovasi ini sebagai produk khas desa setempat, dengan sebutan ‘Situek Lamtamot’. Untuk pemasaran produk, didampingi USK. Sehingga bisa dilakukan pemesanan di media sosial instagram, maupun Shopee.[]


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya