BANDA ACEH -Aksi demonstrasi akan dilakukan selama tiga hari berturut-turut oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) dalam rangka menolak RUU Sisdiknas.
Aksi tersebut akan digelar pada 27 hingga 29 September 2022 di dua titik lokasi, yaitu di Istana Negara dan Kantor Kemendikbud Ristek.
“Ya, benar. Rencana titik aksi di Istana dan Kemendikbud,” kata Ketua APTISI Budi Djatmiko kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu di Jakarta, Senin (19/9).
Budi menilai, RUU Sisdiknas dinilai akan mengacam pendidikan berbasis agama; sertifikasi guru, dosen. Atas dasar itu, Budi menyatakan sekitar 3.000 orang dari unsur pimpinan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) akan turun ke jalan.
“Pimpinan PTS. Kalau mahasiswa hanya perwakilan saja, karena mahasiswa seluruh indonesia akan konsen terus berdemo untuk BBM,” pungkasnya.
Dalam aksinya, ada beberapa tuntutan yang akan disampaikan, di antaranya meminta RUU sisdiknas dihentikan karena dinilai liberal, pembubaran Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi (LAM PT) berorientasi bisnis.
Kemudian, tuntutan pembubaran komite ujikom yang tidak sesuai UU dan kembalikan ke PT. Audit kinerja penggabungan PTS yang tak kunjung selesai karena dinilai sangat merugikan PTS.
Tuntutan kenaikan KIP untuk PTS kecil, dan transparan dalam pembagian. Llau tuntuan pembubaran ujian mandiri PTN yang menjadi celah korupsi rektor.