BANDA ACEH -Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian (Lemkapi) Edi Hasibuan mengecam tudingan Najwa Shihab soal gaya hedon anggota kepolisian.
Menurut Edi, pernyataan Najwa terlalu provokatif terhadap institusi kepolisian dan sangat berbahaya lantaran menghasut masyarakat untuk tidak percaya kepada polisi.
“Kita melihat pernyataan Najwa Shihab terlalu provokatif dan sangat tidak objektif. Pernyataan ini bisa mengarah pada pelanggaran hukum yakni pasal 160 KUHP tentang makar dengan ancaman penjara maksimal 6 tahun,” kata Edi kepada wartawan di Jakarta, Selasa (20/9).
Anggota Kompolnas periode 2012-2016 ini berpandangan, pernyataan Najwa Shihab itu menghasut dan bisa menimbulkan kegaduhan ditengah masyarakat. Disisi lain kata Edi, pernyataan Najwa telah menyakiti hati seluruh polisi dan keluarganya.
“Tidak semua anggota polri itu punya kehidupan yang baik. Saat ini lebih banyak anggota polri yang kehidupannya sangat sulit. Banyak anggota polri tidak punya rumah dan rumahnya dari tahun ke tahun ngontrak atau tinggal di asrama,” beber Edi.
Edi mengungkapkan, sebagian besar anggota kepolisian masih menyisihkan penghasilannya untuk cicilan kredit di bank untuk memliki rumah dan kendaraan. Tidak jarang, kata Edi, anggota polisi terpaksa harus kerja sampingan karena butuh biaya sekolahkan anak. Mereka ada yang nyambi tukang ojek, jadi guru ngaji hingga kerja sampingan lainnya.
“Kita minta Najwa Shihab minta maaf dan meralat pernyataannya,” pinta doesn hukum kepolisian Universitas Bhayangkara ini.
Namun demikian, Edi mengamini ada anggota kepolisian yang bergaya hidup mewah. Namun ia minta masyarakat tidak berburuk sangka soal kemewahan itu, sebab bisa saja diperoleh dari usaha ataupun warisan keluarga.
Edi juga setuju, oknum polisi yang punya gaya hidup mewah harus dihentikan dan harus ditindak jika ada terbukti koruptif.
“Kita yakin Kapolri juga tidak suka melihat kehidupan anak buahnya yang hedon. Tapi percayalah jumlah polisi yang baik dan memiliki kehidupan yang sangat sederhana itu jumlahnya jauh lebih banyak,” pungkas Edi.