BANDA ACEH -Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Gubernur Papua Lukas Enembe sebagai tersangka kasus dugaan korupsi di sejumlah proyek di daerah yang dia pimpin.
Tak hanya itu, untuk membongkar praktek dugaan korupsi tersebut. Lembaga lain juga turut bergerak untuk mengungkap ketidak beresan penggunaan anggaran di Papua.
Adalah temuannya, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) adanya aliran transaksi mencurigakan mencapai setengah triliun termasuk ke kasino di luar negeri.
Tapi, temuan aliran dana yang begitu besar untuk kepentingan pribadi oknum gubernur itu ternyata tidak menyurutkan kecintaan warga di sana terhadap Lukas Enembe.
Bahkan kabar terbaru, hari ini 20 September 2022 akan ada gerakan “Save Lukas Enembe” yang membuat situasi Papua agak memanas.
“Di Papua sekarang situasi agak memanas karena diberitakan akan ada demo besar-besaran besok (hari ini) tanggal 20 September 2022,” kata Menko Polhukam Mahfud MD, Senin (19/9/2022) sembari mengatakan tema demo itu adalah “Save Lukas Enembe”.
Terang dia, kasus yang menyeret Lukas adalah murni kasus hukum terkait penyalahgunaan keuangan daerah dalam sejumlah proyek. Seperti pengelolan anggaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
“Kasus Lukas Enembe bukan rekayasa politik. Tidak kaitannya dengan parpol atau pejabat tertentu. Melainkan merupakan temuan dan fakta hukum,” ungkapnya kepada wartawan dalam konfrensi pers.
Tidak hanya itu, rekening Rp 71 miliar terkait kader Demokrat itu juga sudah diblokir untuk pengusutan kasus ini lebih lanjut.
Untuk diketahui, Lukas yang memiliki nama asli Lomato Enembe ini lahir di kampung Mamit Distrik Kombu, Tolikara, Papua pada 27 Juli 1967.
Jebolan FISIP Universitas Sam Ratulangi, Manado, itu mengswali karir politik sebagai Wakil Bupati Kabupaten Puncak Jaya mendampingi Eliezer Renmaur sejak 2001.
Selanjutnya menjadi Bupati Kabupaten Puncak Jaya. Kemudian pada 2013 menjabat Gubernur Papua periode 2013-2018.
Pemilihan selanjutnya, Lukas kembali terpilih menejadi gubernur periode 2018-2023 dengan kemenangan telak 1.939.539 suara atau 67,54 persen suara. ***