HIBURAN

Pengguna Rokok Elektrik Makin meningkat, Okino Siap Dipasarkan di Indonesia 

BANDA ACEH – Vape atau rokok elektrik kini makin menjamur dan digemari masyarakat khususnya anak muda. Meningkatnya penjualan rokok elektrik di Indonesia lantaran variannya beragam.  Ada produk lokal, ada pula yang impor.  

Vape buatan China menjadi produk yang paling banyak tersedia di gerai vape. Tidak mau ketinggalan merek vape Amerika Serikat juga mulai masuk ke pasar  Indonesia.

Penggunaan rokok elektrik (REL) yang meningkat tiap tahuh dibuktikan lonjakan transaksi secara terus menerus. Namun, produk impor merajai pasar vape di Tanah Air.

Innokin sebagai produsen rokok elektronik yang sudah hadir di 80 negara, dalam waktu dekat akan meluncurkan sub-brand terbaru Okino, dengan produk terbaru C-100 di Indonesia.

Sebagai sub-merek Innokin, Okino memiliki tim R&D yang berdedikasi tinggi dan sistem rantai pasokan untuk memastikan daya saing intinya dalam inovasi teknologi. Dijalankan oleh kelompok muda yang kreatif, merek baru ini ingin menyebarkan nilai-nilai untuk menemukan cara “OK” kostumer sendiri melalui produk terjangkau yang fantastis, dengan menggabungkan teknologi inovasi.

“Kami merasa senang Okino bisa hadir di Indonesia. Sebagai sub-brand dari Innokin, Okino memberikan pilihan kepada para pencinta vape teknologi coil tipe O terbaru kami.” Kata Tn. Mubs Sun, co-founder Okino di Jakarta belum lama ini.

Rencananya pada Sabtu (24/9) besok diadakan acara Grand Launch Okino yang akan menggebrak pasar Indonesia dengan produk mereka Okini C100. C100 dengan teknologi OK-coil dapat mengembalikan rasa secara maksimal.

Okino juga akan mengundang reviewer vape profesional, influencer vape seperti @VaperstuffIndonesia, retail store dan distributor vape, serta para pecinta vape untuk mengunjungi show dan mengikuti lucky draw. Setiap pengunjung berkesempatan memenangkan iPhone13! 

Meningkatnya pengguna REL di Indonesia merupakan perkembangan baik bagi industri  vape itu sendiri. Mengutip dari APVI (Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia) mencatat, sampai dengan akhir tahun lalu ada 2,2 juta lebih pengguna vape di Indonesia, dengan outlet penjualan mencapai 5.000 toko.

Pada tahun 2022, penerimaan cukai HPTL diprediksi akan mencapai Rp646,84 miliar atau naik 7,5% dari estimasi penerimaan di 2021 silam. Hal ini membuktikan bahwa meningkatnya kebutuhan pasar pada industry vape tak lain disebabkan oleh sadarnya masyarakat dengan pentingnya kesehatan akan bahayanya merokok.

Banyak dari mereka yang mulai beralih dari rokok konvensional ke rokok elektrik yang memiliki risiko lebih rendah. Tidak bisa dipungkiri juga, meningkatnya penjualan vape juga terdapat pengaruh lifestyle bagi kaum muda itu sendiri.

Sumber: Tabloidbintang


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya