BANDA ACEH – Gaji adalah kompensasi yang dibayarkan perusahaan kepada karyawan atas pelaksanaan tanggung jawab pekerjaan. Semakin tinggi jabatan dalam organisasi perusahaan, semakin besar pula tanggung jawab karyawan, sehingga gaji yang dibayarkan perusahaan juga semakin besar.
Gaji karyawan dapat dirinci ke dalam komponen gaji pokok serta tunjangan. Gaji pokok merupakan komponen utama. Bahkan, di beberapa perusahaan, gaji pokok menjadi komponen tunggal penghasilan karyawan tanpa tambahan tunjangan.
Pemberian gaji pokok tanpa tunjangan diperbolehkan oleh aturan perundang-undangan. PP Pengupahan No 36 Tahun 2021 menyebutkan bahwa upah dapat berupa:
- gaji tanpa tunjangan
- gaji pokok dan tunjangan tetap
- gaji pokok, tunjangan tetap, dan tunjangan tidak tetap
- gaji pokok dan tunjangan tidak tetap
Pentingnya Membuat Slip Gaji SDM Untuk Karyawan
Terlepas metode pembuatan slip gaji SDM itu sendiri, apakah itu secara manual berbentuk print out ataupun dengan aplikasi gaji secara online/digital, setiap perusahaan wajib dibuat, sesuai dengan peraturan yang tertuang dalam PP Pengupahan Nomor 78 Tahun 2015. Selain itu, ada beberapa alasan kenapa perusahaan harus membuat slip gaji, berikut ini :
1. Sebagai Bukti Penggajian Karyawan
Adanya slip gaji SDM yang diberikan kepada karyawan, dapat dijadikan sebagai bukti bahwa perusahaan telah menunaikan pembayaran upah sebagai hak karyawan. Berkas slip gaji biasanya diberikan saat penggajian, dan waktu yang tertera dalam slip gaji SDM itu sendiri adalah waktu pembayaran upah karyawan.
Karena slip gaji sebagai bukti penggajian atau upah karyawan, maka dapat dijadikan bukti apabila suatu saat terjadi perselisihan antara perusahaan dan karyawan terkait masalah pengupahan. Ketika slip gaji telah diterima oleh karyawan baik secara print-out atau melalui aplikasi gaji, ini artinya upah telah dibayarkan oleh perusahaan kepada karyawan baik secara cash atau lewat transfer. Tapi sebenarnya, jika karyawan belum mendapatkan slip gaji SDM mereka, juga bukan berarti karyawan belum menerima pembayaran gaji. Justru biasanya gaji sudah ditransferkan terlebih dahulu, sedangkan pemberian slip gaji kepada karyawan menyusul setelah beberapa hari. Biasanya apabila perusahaan menggunakan software aplikasi gaji, slip gaji akan lebih cepat diterima oleh pegawai. Karena aplikasi gaji akan mengirimkan data secara real-time, sehingga lebih efektif dan efisien dengan aplikasi gaji.
2. Sebagai Bukti Upah Karyawan
Biasanya slip gaji SDM juga dijadikan sebagai bukti upah karyawan secara valid. Sehingga bisa dimanfaatkan dalam berbagai kebutuhan, khususnya saat mengajukan kredit atau pinjaman. Karena melalui slip gaji inilah, para calon kreditur bisa langsung menilai kemampuan finansial debitur untuk pembayaran cicilan. Selain itu, melalui pemberian slip gaji karyawan yang dilakukan setiap bulan, dapat meringankan pekerjaan bagian keuangan sebab Anda tak perlu lagi membuat surat keterangan terkait upah karyawan. Dengan aplikasi gaji, riwayat slip gaji akan tersimpan didalam database sehingga dapat diakses dengan mudah apabila diperlukan sewaktu-waktu.
3. Transparansi Gaji Karyawan yang Dilakukan Perusahaan
Di Indonesia sendiri, kebanyakan perusahaan masih kurang begitu transparan terkait sistem penggajian karyawan. Sebab umumnya hal-hal terkait kompensasi dan upah sifatnya cenderung rahasia. Inilah yang membuat sebagian besar karyawan menganggap tabu saat membicarakan gaji. Padahal sebenarnya slip gaji SDM ini sudah bukan menjadi dokumen rahasia lagi, melainkan sebagai informasi umum yang seharusnya bisa diakses seluruh karyawan.
Melalui keterbukaan inilah, semua karyawan menjadi tahu berapa nominal gaji yang diberikan perusahaan. Bahkan hal ini cukup memberikan dampak positif untuk perusahaan. Jika perusahaan tertutup terkait masalah gaji, justru bisa membuat sebagian besar karyawan tidak mempercayai perusahaan, bahkan bersifat memupuk diskriminasi.
Ini artinya dengan keuntungan slip gaji SDM ini, dapat menumbuhkan kepercayaan karyawan terhadap perusahaan sekaligus bisa meningkatkan kinerja. Meskipun mungkin awalnya, ada saja karyawan yang membandingkan penghasilannya tidak sama seperti rekan kerjanya. Namun apabila perbedaan tersebut dinilai berdasarkan kinerja karyawan itu sendiri, maka karyawan lainnya akan terpacu untuk lebih meningkatkan produktivitas kerja mereka agar penghasilannya sama seperti rekannya.