Anak dan Istri Jadi Pertimbangan Roy Ricardo Beralih ke Rokok Elektrik

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH – Empat tahun belakangan, Roy Ricardo beralih dari rokok konvensional ke rokok elektrik. Selain karena faktor pekerjaan, kehadiran anak juga jadi pertimbangan tersendiri adik Melaney Ricardo itu. 

“Daripada gua merokok, kalau gua meeting pasti bau rokok kan. Terus istri gue terganggu juga sama baunya. Selain itu lebih konsen sama kesehatan anak. Anak gue masih bayi,” kata Roy Ricardo, di Pasific Place, Jakarta Selatan, baru-baru ini. 

“Yang gua pelajarin kandungan di rokok lebih mematikan dibandingkan vape. Gue punya produk liquid ya, jadi gue pelajarin ada kandungan apa aja di dalam vape dan liquid itu,” lanjutnya. 

Roy Ricardo. (tabloidbintang.com)

Di Indonesia sendiri, keberadaan rokok elektrik masih jadi pro dan kontra. Banyak yang beranggapan rokok elektrik sama berbahayanya dengan rokok konvesional. Menurut Roy, pilihan kembali ke setiap individu. 
 
“Sebenarnya  kalau ditanya baik apa nggak, mending nggak ngerokok dan vape. Tapi kan itu pilihan hidup masing-masing. Kembali ke hak mereka. Kalau alasan gue memilih vape, ini kan uap air. Keluarga gue ada dokter katanya ada yang bilang lebih baik vape ketimbang rokok,” paparnya. 

Sementara itu, semakin majunya industri kreatif di Indonesia mendorong Kolabswork dan Indonesia Dream Juice (IDJ) berkolaborasi melahirkan tren dengan menggabungkan fesyen dengan rokok elektrik dengan nama “Salterz”. “Salterz artinya pemberani. Jadi kolaborasi ini sama saja kami berani melahirkan sebuah tren baru di industri fesyen dan rokok elektrik,” kata CEO dan Fouder IDJ, Agung Subroto.

Menurut Agung, kolaborasi memiliki tujuan mengajak generasi muda tampil lebih keren dan fashionable. “Semua katalog yang kami launcing ini sangat berkarakter. Tema urban kami ambil ya karena memang pasarnya ke anak muda kekinian,” ucapnya. 

Sumber: Tabloidbintang

Exit mobile version