Rakyat Sudah Bosan terhadap Jokowi, Rizal Ramli Sebut Perlu Antitesis: Yang Pro Rakyat Bukan Pro Oligarki

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Mantan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Indonesia, Rizal Ramli, menyinggung soal dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait sejumlah programnya ke capres pilihan.

ADVERTISEMENTS
ad40

Rizal Ramli menyinggung aksi Jokowi tersebut melalui akun Twitter pribadinya pada Sabtu (24/9/2022).

ADVERTISEMENTS

Menurutnya, pemaksaan program-programnya ke calon presiden (capres) pilihan justru seperti menjadi kewajiban.

ADVERTISEMENTS

“Dukungan Jkw dan paksakan program2-nyake Capres2 justru akan menjadi liability,” tulisnya dikutip Populis.id dari akun Twitter @RamliRizal.

Ramli menyebut setelah 10 tahun masa jabatannya, rakyat sudah mulai bosan terhadap presiden dan memerlukan antitesis.

Ia menyampaikan, “Di negara manapun, setelah 10 tahun, rakyat sudah bosan (fatique) thd Presiden-nya.”

“Rakyat memerlukan anti-thesis ! Itulah kenapa Jkw dibranded sbg anti-thesis setelah 10 tahun SBY 2014,” jelasnya menandaskan.

Oleh karena itu, ia menilai Jokowi hanya membuat rakyat dan nepotis sehingga rakyat mencari antitesis yang amanah, tidak mencla-mencle, hingga pro oligarki.

Rizal Ramli menjelaskan, “Hari ini, rakyat sudah bosan (fatique) thd Jkw, bikin rakyat susah & nepotis.”

“Rakyat lagi cari siapa anti-thesis JKW, yg amanah, yg tidak mencla-mencle,yg tidak KKN, yang pro-rakyat bukan pro-oligarki. Tapi yang lebih penting, bawa keadilan & kemakmuran untuk rakyat !” sambungnya.

Exit mobile version