Ngasih Kaus Dilempar, Mbak Puan Bukan Kesal Ama Wong Cilik, Tapi Dongkol dengan Pengawal Pribadi

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Ketua DPP PDIP Said Abdullah buka suara ihwal ekspresi wajah Ketua DPR Puan Maharani yang terlihat kesal saat membagi-bagikan kaus ke masyarakat di daerah Jawa Barat (Jabar).

ADVERTISEMENTS
ad39

Said mengatakan bahwa saat itu Puan kesal dengan pengawal pribadinya (walpri) yang bekerja tidak sesuai tugas.

ADVERTISEMENTS

Seperti diketahui, video yang merekam peristiwa dan ekspresi wajah Puan ketika membagikan kaus itu viral di media sosial.

ADVERTISEMENTS

Lebih lanjut Said menjelaskan, Puan selalu mendapatkan pengamanan sebanyak dua lapis ketika turun menemui masyarakat. Menurutnya, lapis pertama diisi oleh pengawal pribadi yang bertugas hanya menjaga Puan.

ADVERTISEMENTS

Kemudian, pengamanan lapis kedua yang terdiri dari orang-orang dekat bertugas membantu memenuhi kebutuhan Puan.

ADVERTISEMENTS

“Nah, di ring 1 itu, biasanya hanya ngamanin Mbak Puan tapi tidak pegang kaus, yang megang kaus biasanya kami-kami ini (ring 2),” kata Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (27/9/2022).

ADVERTISEMENTS

Dia mengatakan bahwa akan tetapi situasi yang terjadi saat Puan turun di Jabar tidak demikian. Menurutnya, walpri ternyata ikut memegang kaus yang hendak dibagikan kepada masyarakat.

“Mbak Puan kaget, lho kok kamu yang megang kaus? Mbak Puan itu nanya, bukan marah. Kok kamu yang pegang kaus? Kan seharusnya bukan kamu. Kamu menjaga tugas walprinya,” ujar Said.

“Walpri kan enggak boleh bagi-bagi kaus. Ya dong. Kamu kenapa? Kaget Mbak Puan gitu loh,” sambungnya.

Puan Maharani kemudian mengingatkan walpri agar bekerja sesuai tugas setelah melihat hal tersebut.

Sebelumnya, peristiwa tersebut menjadi sorotan warganet, sebagian dari mereka mengira Puan tak nyaman di hadapan rakyat.

“Merakyat itu tak bisa berpura-pura. Wajah asli itu akan keluar begitu situasi membuat tak nyaman. Bagaimana mau merakyat bila lahir ditengah kemewahan & nama besar?” cuit pegiat media sosial Jhon Sitorus dikutip Selasa (27/9).

“Bagaimana mau merasa nyaman bila tak pernah memulai dari bawah bersama rakyat? Jangan dipaksakan, istrahatlah sejenak,” imbuh dia.

Exit mobile version