Suami Melakukan Kekerasan Fisik Pertama Kalinya, Kapan Anda Harus Bertindak Tegas?

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Saat seorang istri pertama kali mendapatkan kekerasan fisik dari suami, apakah dipukul atau didorong, benaknya pasti langsung berkecamuk. Di luar urusan menahan rasa sakit pada fisiknya, akan timbul juga pertanyaan-pertanyaan dalam diri, “Apa yang harus saya lakukan?”

ADVERTISEMENTS
ad39

Haruskah langsung pergi melaporkan tindak kekerasan ke pihak berwajib, atau cukup menghambur ke dalam kamar lalu menangisi nasibnya? Sungguh ini adalah posisi yang serba salah bagi seorang istri.

ADVERTISEMENTS

Namun seorang pakar kesehatan mental dari Amerika, Patricia A Farrell, PhD, seperti dikutip dari laman WebMD, bahwa pukulan kali pertama bisa jadi hanya gejala dari masalah yang lebih serius. Artinya, kekerasan fisik, walau hanya baru sekali dirasakan, sepatutnya disikapi serius oleh korban.

ADVERTISEMENTS

“Setiap kali seseorang melakukan pemukulan kepada orang lain, itu dianggap tindak penyerangan, yang biasa disebut kekerasan fisik,” kata Patricia. Dalam lingkungan domestik atau rumah tangga, mungkin Anda berpikir bahwa kekerasan fisik itu baru kali pertama. Namun sampai kemudian terjadi kekerasan fisik, tentu sebelum-sebelumnya, walau tidak disadari, sudah pernah bahkan sering terjadi kekerasan lainnya.

ADVERTISEMENTS

Coba ingat-ingat apakah suami sebelumnya senang sekali mengkritik, memanggil dengan sebutan kasar, melarang Anda bertemu dan berkumpul bersama teman atau keluarga, pernah mengurung Anda di kamar, dan lain-lain yang selama ini “dimaklumi”? Atau mungkin Anda sering dilabeli sebagai over sensitif atau baperan oleh suami setiap kali Anda merasa sedih atau terluka? “Semua tindakan ini juga termasuk melukai secara emosi–dan semua nantinya bisa mengarah pada terjadinya kekerasan fisik,” terang Patricia.

ADVERTISEMENTS

Lalu harus bagaimana? Karena tidak semua orang memiliki kesadaran atau kuat secara hukum, meminta bantuan ke pihak layanan umum bisa menjadi langkah pertama yang bisa dilakukan. Anda bisa menyimpan nomor yang mudah dihubungi untuk meminta bantuan dan tindakan tepat yang harus dilakukan.

ADVERTISEMENTS

Sumber: Tabloidbintang

Exit mobile version