IPW: Ketum PSSI Iwan Bule Seharusnya Malu dan Mundur

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Sebanyak 127 nyawa melayang akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang usai tuan rumah Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya di pekan ke-11 liga 1 2022/2023, Sabtu malam (1/10).

ADVERTISEMENTS
ad39

Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mencabut ijin penyelenggaraan sementara seluruh kompetisi liga yang dilakukan PSSI. Hal perlu dilakukan sebagai bahan evaluasi harkamtibmas, sambil menganalisa sistem pengamanan yang dilaksanakan oleh aparat kepolisian dalam mengendalikan kericuhan di sepak bola.

ADVERTISEMENTS

 

Pasalnya, kericuhan dalam tragedi tragis itu berawal dari kekecewaan suporter tim tuan rumah yang turun ke lapangan tanpa dapat dikendalikan oleh pihak keamanan.

ADVERTISEMENTS

“Bahkan, aparat kepolisian yang tidak sebanding dengan jumlah penonton, secara membabi buta menembakkan gas air mata sehingga menimbulkan kepanikan terhadap penonton yang jumlahnya ribuan,” tegas Sugeng kepada wartawan, Minggu (2/10).

ADVERTISEMENTS

“Akibatnya, banyak penonton yang sulit bernapas dan pingsan. Sehingga, banyak jatuh korban yang terinjak-injak di sekitar Stadion Kanjuruhan Malang,” imbuhnya.

ADVERTISEMENTS

Padahal, kata Sugeng, sesuai aturan FIFA penggunaan gas air mata di stadion sepak bola dilarang selama melakukan pengamanan.

ADVERTISEMENTS

Hal itu tercantum dalam FIFA Stadium Safety and Security Regulations. Pada pasal 19 huruf b disebutkan bahwa sama sekali tidak diperbolehkan mempergunakan senjata api atau gas pengendali massa.

“Oleh karena itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit juga harus mencopot Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat yang bertanggung jawab dalam mengendalikan pengamanan pada pertandingan antara tuan rumah Arema FC Malang melawan Persebaya Surabaya,” tegasnya.

“Kemudian, memerintahkan Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta untuk mempidanakan panitia penyelenggara pertandingan antara Arema FC vs Persebaya pada Sabtu (1 Oktober 2022),” tambahnya.

Sugeng mengatakan, jatuhnya korban tewas di sepakbola nasional ini, harus diusut tuntas pihak kepolisian. Pasalnya, Presiden Jokowi menaruh perhatian besar terhadap sepakbola di Indonesia yang selalu ricuh dan menelan korban jiwa.

Tidak kalah penting, Sugeng menuntut pertanggungjawaban dari Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan atau Iwan Bule atas peristiwa ini.

“Kemudian, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (Iwan Bule) seharusnya malu dan mengundurkan diri dengan adanya peristiwa terburuk di sepak bola nasional,” demikian Sugeng. 

Exit mobile version