Bukan Bunuh Diri, Saksi Mata Ungkap Marilyn Monroe Meninggal karena Dibunuh

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH – Film serial Blonde di Netflix mengangkat kisah Marilyn Monroe sebagai bintang seksi di Hollywood. Kesuksesan Blonde kembali membuka kenangan terhadap Monroe.

Selain adegan-adegan yang diperankan oleh Ana de Armas, tapi kisah hidup sang simbol seks Hollywood itu juga menjadi perbincangan hingga fakta meninggalnya sang bintang.

Ana de Armas memerankan Marilyn Monroe dalam serial Blonde di Netflix

Seorang saksi mata mengungkap sesuatu yang kontroversial. Ia membuat pengakuan, bahwa Marilyn Monroe dibunuh dan bukanlah bunuh diri seperti yang sebelumnya diberitakan.

Detektif swasta Becky Altringer mengungkapkan saat diwawancarai oleh The Sun jika ada indikasi Marilyn Monroe dibunuh. Hal itu disebabkan karena pemakaian obat peningkat hasrat seksual yakni Enema.

“Aku mempelajari saat syuting dokumenter di Jerman bahwa ada pengawas, yang mengamati beberapa pesta di rumah Pat Lawford di mana mereka menggunakan enema,” ujar Becky dikutip The Sun.

“Mereka memasukan obat-obatan dan dicampur enema agar itu lebih cepat bereaksi. Ini menarik karena banyak teori jika Marilyn mati akibat enema,” tambahnya.

Ana de Armas memerankan Marilyn Monroe dalam serial Blonde di NetflixAna de Armas memerankan Marilyn Monroe dalam serial Blonde di Netflix

Petugas kepolisian LA, John W Miner yang memeriksa kematian Marilyn Monroe kala itu juga membenarkan jika sang aktris meninggal akibat enema.

“Marilyn Monroe mengonsumsi atau diberikan cloral hydrate agar ia tak sadar. Seseorang menambahkan Nembutal hingga lebih dari 30 kapsul,” ujarnya dalam publikasi LA Times pada 2005 lalu.

Fakta tersebut terungkap dalam autopsi yang dilakukan di mana ada bukti penyumbatan dan warna ungu yang muncul di tubuhnya. Enema yang sulit dicerna membuat efeknya muncul beberapa lama setelahnya hingga menyumbat aliran darahnya.

Sumber: Tabloidbintang

Exit mobile version