FTK UIN Ar-Raniry Gelar Seminar Nasional Serumpun Kependidikan

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas Islam Negeri (UIN)

ADVERTISEMENTS
ad40

Ar-Raniry Banda Aceh mengelar Seminar Nasional Serumpun kependidikan tahun 2022, kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan dalam rangka Milad ke 59 UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

ADVERTISEMENTS

Rektor UIN Ar-Raniry, Profesor Mujiburrahman, mengatakan bahwa seminar seperti ini harus terus digalakkan oleh akademisi UIN Ar-Raniry Banda Aceh, khususnya dalam rangka memperkuat kurikulum merdeka belajar.

ADVERTISEMENTS

“Kahadiran para narasumber baik tingkat lokal maupun nasional, kesempatan ini banyak hal dapat dilakukan di masa mendatang, nantinya akan diperkuat dengan berbagai kerja sama untuk pengembangan kampus,” ujarnya, Selasa (4/10/2022).

ADVERTISEMENTS

Rektor menyambut baik atas inovasi yang dilakukan ini, dimana sebuah kegiatan dapat dilaksanakan secara berkolaborasi beberapa program studi. Kegiatan ilmiah seperti ini juga dapat mendukung untuk tercapainya akreditasi unggul Perguruan Tinggi pada tahun 2023 mendatang.

ADVERTISEMENTS

Mujiburrahman menambahkan, sejak awal kepemimpinannya telah ditargetkan untuk meraih akreditasi unggul perguruan tinggi, oleh sebab itu berbagai kegiatan yang dilaksanakan harus berbasis akreditasi unggul.

ADVERTISEMENTS

Ketua panitia, Dewi Fitriani, mengatakan bahwa seminar nasional ini dilaksanakan secara bersama, yaitu kolaborasi lima program studi di FTK UIN Ar-Raniry, antara lain Prodi PIAUD, PGMI, Prodi BK, Porodi PAI dan prodi MPI. Panitia mengusung tema “Transformasi Perguruan Tinggi dalam Mempersiapkan Pendidikan Berkualitas menghadapi Implememntasi Kurikulum Merdeka”.

ADVERTISEMENTS

Dewi menyebutkan, seminar tersebut diikuti 250 peserta, terdiri dari dosen, mahasiswa, guru dan asosiasi profesi. Diharapkan peserta dapat menggali lebih dalam tentang kurikulum merdeka belajar.

“Hasil yang diharapkan agar adanya pemahaman yang baik, konkrit dan komprehensif tentang kurikulum merdeka belajar, pengetahuan ini menjadi sangat penting khususnya bagi civitas akademika fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang merupakan institusi yang akan melahirkan para calon guru dan tenaga kependidikan,” ujarnya.

Dewi Fitriani menambahkan, materi pada seminar tersebut disampaikan oleh tiga narasumber, yaitu Guru Besar Unimed, Profesor Sri Milfayetti, Guru Besar USK, Profesor Adlim dan Kepala BGP Provinsi Aceh, Teti Wahyuni.[]

Exit mobile version