NASIONAL
NASIONAL

Mahasiswa Demo di Mapolda, Desak Kapolri Copot Kapolda Jatim Terkait Tragedi Kanjuruhan Malang

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Mahasiswa Universitas Islam Sunan Ampel Surabaya (UINSA) mendesak Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo mencopot Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta dari jabatannya. 

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Nico dianggap orang yang paling bertanggungjawab atas terjadinya tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Kami menuntut pihak Polri agar memecat, agar mencopot Kapolda Jatim dari jabatannya. Ini bukti bahwa Kapolda Jatim gagal dalam menjaga keamanan,” kata korlap aksi, Badrud Mutammam, dalam orasinya di depan Mapolda Jatim di Surabaya, Rabu, 5 Oktober.

Berita Lainnya:
Netizen Kembali Serukan Usut Yaqut soal Kuota Haji Pasca Ditangkapnya Tom Lembong
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta sempat menyampaikan ke publik soal penembakan gas air mata sudah sesuai prosedur alias diperbolehkan. Namun, tiga hari pasca tragedi itu, Kapolda Jatim menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, khususnya suporter Aremania.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Karena Kapolda Jatim tidak bertanggung jawab, hanya meminta maaf saja, minta maaf tidak cukup membenarkan apa yang dilakukan oleh pihak Polda Jatim,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Tak hanya, itu Badrud juga menyampaikan beberapa tuntutan lainnya, yakni mendesak tragedi yang membawa korban 131 orang meninggal dunia itu diusut tuntas. Sebab, kata dia, banyaknya korban meninggal disebabkan karena adanya penyemprotan gas air mata ke tribun suporter.

Berita Lainnya:
Akhirnya Tim Hukum Pramono-Rano Somasi Budi Arie Soal Tersangka Judi Online Inisial T
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Aksi ini kami menuntut seluruh pihak kepolisian untuk mengusut secara tuntas. Mengusut secara terbuka terhadap tindakan-tindakan represif oleh pihak kepolisian. Terutama penembakan gas air mata yang dilakukan di Stadion Kanjuruhan, 1 Oktober kemarin,” ujarnya.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya