BANDA ACEH – Politikus Partai Demokrat Cipta Panca Laksana mendesak Polri berlutut meminta maaf atas tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang akibat gas air mata.
Panca meminta Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mencontoh kepolisian Amerika Serikat yang rela berlutut kepada masyarakat untuk minta maaf atas tewasnya George Floyd di Florida pada tahun 2020 silam.
“Satu nyawa meyalang begitu berharganya bagi polisi Amerika ini. Kematian George Floyd di Florida ini membuat polisi-polisi Amerika meminta maaf dengan berlutut ke masyarakat Amerika,” ucap Panca melalui akun Twitternya, Rabu (5/10/2022).
“Tak bisakah kita begitu juga Jenderal Listiyo Sigit Prabowo, ada 125 (data terbaru menjadi 131 korban) lebih nyawa melayang sia-sia,” imbuhnya.
Seperti diketahui, tragedi kematian George Floyd memicu gelombang protes warga Amerika. George Floyd tewas karena lehernya ditindih oleh seorang polisi bernama Derek Chauvin selama hampir sembilan menit. George pun tewas di tempat karena tak bisa bernapas.
Lebih lanjut Panca mengatakan, jika polisi seluruh Indonesia tidak mau berlutut, paling tidak polisi di Malang dan Jawa Timur diperintahkan untuk menunduk minta maaf.
“Tindakan seperti ini tidak hina. Malah saya yakin akan mendapat respek masyarakat Indonesia!” tegasnya.
Menurut Panca, tindakan itu akan efektif mengembalikan kepercayaan publik terhadap Polri.
“Daripada naikkan aneka hastag dan menggunakan buzzeRp seperti Ade Armando dkk, langkah seperti ini lebih efektif mengembalikan kepercayaan masyarakat ke polisi,” ungkapnya.
Untuk diketahui, belakangan ini citra institusi Polri sedang memburuk karena deretan kasus yang melibatkan anggota Korps Bhayangkara tersebut.
Publik menyoroti sejumlah kasus yang melibatkan Polri, di antaranya kasus kematian Brigadir Yosua, kasus rekayasa kematian Yosua oleh Ferdy Sambo Cs, dan terbaru tindakan kekerasan anggota Polri saat pertandingan Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu malam lalu.