NASIONAL
NASIONAL

Komnas HAM : Pemantik Tragedi Kanjuruhan Diduga karena Gas Air Mata

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Komisioner Komnas HAM Choirul Anam berencana memeriksa Anggota Polri dan TNI dalam Tragedi Kanjuruhan yang merenggut ratusan korban jiwa. 

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Choirul Anam mengatakan pemeriksaan tersebut merupakan bagian dari penyelidikan yang dilakukan Komnas HAM terkait kerusuhan di stadion Kanjuruhan yang memakan ratusan korban jiwa. 

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Kami memang meminta nanti keterangan dari pihak Kepolisian, TNI, maupun pihak-pihak yang lain untuk memberikan keterangan sehingga kita bisa melihat secara komprehensif apa sebenarnya yang terjadi,” kata Komisioner Komnas HAM Choirul Anam dalam sebuah video kepada wartawan pada Rabu (5/10/2022), melansir Suara.com.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Berdasarkan temuan awal investigasi Komnas HAM, kata Anam, banyak pihak yang mengakui jika tragedi maut tersebut disebabkan karena adanya penembakan gas air mata oleh polisi. 

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Banyak pihak yang memberikan keterangan kepada kami itu akibat gas air mata,” ucapnya.

Berita Lainnya:
Durhaka Seperti Malin Kundang, Pria di Sidoarjo Bunuh Ibunya karena Tak Dibelikan HP
ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Berdasarkan keterangan narasumber yang ditemui Komnas HAM, gas air mata yang ditembakan polisi tersebut membuat suasana menjadi panik. Penonton di area tribun dalam stadion berhamburan karena panik.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Sehingga ada terkonsentrasi di sana di beberapa titik pintu. Ada pintu yang terbuka sempit. Terus ada pintu yang tertutup. Itulah yang membuat banyak jatuh korban,” tukasnya.

Fakta tersebut dikuatkan melalui temuan Komnas HAM setelah melihat jenazah korban yang sangat memprihatinkan. Adanya luka lebam biru, mata memerah hingga mengeluarkan busa. 

“Kondisi jenazahnya banyak yang mukanya biru, jadi muka biru ini banyak. Ini yang menunjukkan kemungkinan besar karena kekurangan oksigen karena juga gas air mata,” katanya.

“Jadi teman-teman, khususnya keluarga Aremania, maupun relawan yang menangani jenazah memberikan informasi terkait hal teresbut. Wajahnya biru. Banyak yang wajahnya biru, mata merah, keluar busa dan sebagainya,” tambahnya. 

Berita Lainnya:
Sosok Ibu Kandung yang Aniaya dan Rantai Anak di Batam, Sikapnya Beda Jauh Kalau ke Tetangga

Menurut Anam, korban juga ditemukan dalam kondisi luka-luka, seperti mengalami patah di bagian kaki dan rahang. 

“Jadi jenazah ini angkanya pasti akan bertambah. Dari 125 pasti akan bertambah terus, karena memang situasinya saat itu di hari H mulai Sabtu sampai Minggu pagi itu menang sangat crowded (penuh sesak). Sehingga angkanya akan bertambah, karena beberapa belum dicatat atau langsung dibawa oleh anggota keluarganya,” ucapnya.

Anam mengatakan sejumlah korban selamat yang ditemui Komnas HAM pun kondisinya sangat memprihatinkan. Mereka terpapar efek gas air mata hingga mengganggu kondisi kesehatannya. 

“Matanya sangat merah. Bahkan, kami bertemu dengan salah satu korban yang itu peristiwanya hari Sabtu (2/10/2022), Senin (4/10/2022) bertemu kami. Senin baru bisa melihat. Matanya sakit kalau dibuka. 

Dadanya juga perih, sesak napas, tenggorokannya perih. Itu beberapa contoh informasi yang kami dapat,” ujar Anam.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya