Jumat, 15/11/2024 - 05:38 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Aparat Jadikan Kanjuruhan Neraka, Irma Hutabarat Ceritakan Kopasus Dilatih Jadi Mesin Pembunuh: Lihat Ajudan Pak Doni Bawa Tumbler

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Ratusan nyawa melayang dalam tragedi mematikan di Stadion Kanjuruhan, (1/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Mereka yang tak berdosa ikut menjadi korban lantaran diduga ada kesalahan dalam penanganan potensi kerusuhan yang dilakukan aparat terhadap Aremania suporter Arema.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Tragedi mematikan dalam kacah sepakbola dunia itu terjadi di Indonesia tanpa ada yang tahu mengapa aparat harus melakukan tindakan di luar SOP FIFA, yakni soal larangan adanya senjata gas air mata.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Atas insiden mematikan itu, sepakbola Indonesi mendunia bukan karena prestai, melainkan karen insiden memilukan dimana anak-anak, wanita, ibu-ibu dan orang tua menjadi korban tewas mengenaskan.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Ketua Komunitas Civil Society Indonesia, Irma Hutabarat ikut merasa prihatin atas apa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Adanya aparat yang seharunya menjalan tugas intin sebagai pengayom dalam situasi apapun, malah terbalik.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Ketidakpuasaan suporter dibalas dengan tindakan mencederai bahkan nyawa ratusa orang melayang.

Dilihat dari kanal YouTube Refly Harun, Irma Hutabarat menyinggung tugas dan tanggung jawab aparat.

Dia jelas mengatakan bahwa sebagai aparat memiliki tugas atas nama negara dalam mengayomi, melindungi dan melayani masyarakat.

Berita Lainnya:
Dua Pakar Nilai Putusan Kasus Mardani H Maming Cacat Hukum: Kesesatan Peradilan yang Nyata

Kemudian Irma Hutabarat mengatakan, sebagai manusia jika dilayani maka akan merasa nyaman, aman, dan tenang.

Begitupun kehadiran aparat polisi sebagai pelayan masyarakat, seharusnya keberadaannya membuat aman, bukan sebaliknya.

“Kita itu kalau melayani artinya kita merasa nyaman dilayani, hal yang itu kenapa absen (di kasus Kanjuruhan),” kata ketua Civil Society Indonesia

Irma juga membahas soal pelayanan anggota Polri pada masyarakat umum.  

“Jadi yang namanya (polisi) melayani itu harus digaris bawahi,” tuturnya.

Di sana, Irma Hutabara menceritakan pengalaman dirinya bertemu Kodam Siliwangi yang saat itu diemban Letjen TNI Dr. Doni Monardo.

Irma Hutabarat mengaku bersahabat bersama Letjen TNI Dr. Doni Monardo.

Bahkan Irma Hutabarat mampu membaca gestur sang jenderal bersama para ajudannya.

Padahal lanjut Irma Hutabarat, jika Doni Monardo adalah seorang Kopasus yang dilatih menjadi mesin pembunuh.

“Pak Doni bilang bahwa saya ini Kopasus. Di Kopasus ini kita (anggota) dilatih untuk jadi mesin pembunuh,” ucap Irma Hutabarat

Namun, ketika Doni Monardo menjabat sebagai Pangdam Siliwangi dan Patimura, dirinya tidak pernah melihat sahabatnya itu membawa senjata api, apalagi ‘memarkannya’.

Berita Lainnya:
Diduga Sebut Nabi Muhammad SAW Tukang Kawin, Konten Kreator Agatha of Palermo Dipolisikan

“Tapi (Doni Monardo) selama menjadi Pangdam baik di Siliwangi atau di Patimura, kemana-mana hanya bawa tumbler,” kata dia.

Bahkan ajudan sang jenderal melakukan hal sama, yakni membawa tumbler. 

“Ajudannya bawa tumbler dan itu betul. Kalau berunding dengan Separatis, ataupun yang bertikai di Patimura datang ngak pakai senjata,” kata Irma Hutabarat.

Dari sana Irma melihat jika sang Letjen percaya kepada masyarakat, bahwa senjata hanya akan menakuti masyarakat.

Dia mengatakan, sang Purnamirawan TNI itu memiliki prinsip kuat keselamatan masyarakat adalah hukum tertinggi.

“Saya (Doni Monardo) tidak pernah suruh bawa ajudan senjata yang bisa nakut-nakutin orang yang akan bertemu saya,” kata Irma menceritakan diskusi bersama Doni. 

“Dia (Doni Monardo) bilang keselamatan masyarakat itu hukum yang tertinggi loh buat saya,” ungkap Irma.

Rupanya kata Irma, Kopasus justru diajari cara membuat orang lain nyaman.

“Di Kopasus juga diajarin gimana caranya supaya bisa bikin orang nyaman,” tuturnya

Dari sana Irma Hutabarat kemudian menekankan di tubuh Kepolisian harusnta ada pelajaran untuk membuat masyarakat nyaman

“Harusnya di kepolisian juga belajar bahwa bagaimana membuat masyarakat nyaman,”saranya


Reaksi & Komentar

وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ۖ كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِن ثَمَرَةٍ رِّزْقًا ۙ قَالُوا هَٰذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِن قَبْلُ ۖ وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا ۖ وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ ۖ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ البقرة [25] Listen
And give good tidings to those who believe and do righteous deeds that they will have gardens [in Paradise] beneath which rivers flow. Whenever they are provided with a provision of fruit therefrom, they will say, "This is what we were provided with before." And it is given to them in likeness. And they will have therein purified spouses, and they will abide therein eternally. Al-Baqarah ( The Cow ) [25] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi