BANDA ACEH – Bahasa politik yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurthi Yudhoyono, yang disampaikan usai melakukan pertemuan di Kantor DPP Partai Demokrat, Jumat kemarin (7/10), dinilai sebagai tanda mereka akan maju bersama di Pilpres 2024.
Penilaian tersebut datang dari Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, dalam obrolan bersama Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (8/10).
Jerry menuturkan, baik AHY dan juga Anies telah menyampaikan pandangan politik yang sama usai pertemuan tersebut. Di mana, keduanya sama-sama mengusung visi perubahan untuk Indonesia ke depan.
“Kalau saya lihat pertemua Anies-AHY ini jadi sebuah acuan politik untuk keduanya berpasangan (sebagai capres-cawapres),” ujar Jerry.
Doktor komunikasi politik lulusan American Global University ini mengamati, secara elektoral kedua tokoh politik tersebut cukup moncer atau berada di urutan atas.
“Barangkali mereka akan berafiliasi dalam beberapa waktu ke depan, karena ada kecocokan antara mereka berdua. Dan elektabilitas keduanya cukup baik,” tuturnya.
Di samping itu, Jerry melihat dari segi elektoral, baik Anies maupun AHY, jika berpasangan akan mampu meraup suara kaum milenial.
“Dari sisi pemilih atau voters, elektoralnya ini saya menilai keduanya jagoan di pemilih milenial dan generasi X yang mereka lahir di era 2000-an, dan 90-an bahkan 80-an,” tuturnya.
Berdasarkan catatanya, Jerry menyebutkan jumlah pemilih muda atau young generation mendominasi di Pemilu Serentak 2024.
“Jumlah mereka terbesar, kurang lebih 40 persen sekian, ada 80 juta sampai 90 juta pemilih dari pemilih pemula,” sambungnya memaparkan.
Maka dari itu, Jerry memprediksi jika Anies maju bersama-sama dengan AHY di Pilpres 2024 mendatang, ceruk pemilih muda yang juga menjadi target capres-cawapres dari yang diusung parpol-parpol lainnya akan tergerus.
“Pemilih generasi milenial ini menjadi sebuah ancaman bagi calon-calon lain dengan majunya Anies dan juga AHY jika jadi nanti,” demikian Jerry.