Sabtu, 09/11/2024 - 02:11 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan 3 Pj Bupati dan Pj Walikota di Provinsi Aceh
NASIONAL
NASIONAL

TGIPF: Stadion Kanjuruhan Tak Layak Gelar Pertandingan High Risk

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) menyatakan hasil temuan sementara mereka, Stadion Kanjuruhan tak layak menggelar pertandingan high risk atau berisiko tinggi, seperti laga Arema FC dan Persebaya pada Sabtu (1/10/2022) lalu.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Kesimpulannya sementara bahwa stadion ini tidak layak untuk menggelar pertandingan high risk match. Mungkin kalau itu medium atau low risk masih bisa,” kata anggota TGIPF tragedi Kanjuruhan Nugroho Setiawan, dikutip dari akun YouTube Kemenko Polhukam, Minggu (9/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Ia mengatakan, untuk pertandingan yang diperkirakan berisiko tinggi, pelaksana harus membuat perhitungan secara rinci dan mempertimbangkan kemungkinan terburuk yang bisa terjadi.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Kita harus membuat kalkulasi yang sangat konkret misalnya adalah bagaimana cara mengeluarkan penonton pada saat keadaan darurat,” kata Nugroho, sapaannya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Menurutnya, berdasarkan CCTV di Stadion Kanjuruhan saat tragedi itu terjadi, terlihat massa penonton panik dan berebut mencari pintu agar bisa keluar menghindari asap gas air mata yang ditembakkan aparat kepolisian.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Santri Nasional 2024 dari BPPA

Ia melanjutkan, massa penonton lalu berebut menyelamatkan diri dan berusaha keluar melalui pintu 13 di stadion.

Berita Lainnya:
Tim Global LEEDXS: Latar Belakang Beragam Mendorong Inovasi Keuangan Lintas Batas

Tetapi, pintu itu sebenarnya untuk penonton masuk sehingga terjadi desak-desakan. Akibatnya, sejumlah penonton terhimpit dan terinjak-injak hingga kehabisan napas.

“Jadi, sementara yang saya lihat adalah pintu masuk berfungsi sebagai pintu keluar, tapi itu tidak memadai. Kemudian tidak ada pintu darurat,” ucap ahli keamanan pertandingan (security officer) sepakbola berlisensi Federasi Internasional Asosiasi Sepak Bola (FIFA) itu.

“Jadi, mungkin ke depan perbaikannya adalah merubah struktur pintu itu. Kemudian juga mempertimbangkan aspek akses, seperti anak tangga,” imbuhnya.

Nugroho yang bertugas menyelidiki segi infrastruktur Stadion Kanjuruhan dalam TGIPF juga menyoroti anak tangga. Menurutnya, anak tangga di Stadion Kanjuruhan tidak sesuai dengan standar karena ukuran tinggi dan lebarnya sama.

“Anak tangga ini kalau secara normatif dalam safety regulate, ketinggian 18 centi (centimeter), lebar tapak 30 centi. Ini tadi antara lebar tapak dan ketinggian sama. Rata-rata mendekati 30,” jelas Nugroho.

“Jadi intinya gini. Kalau dengan ketinggian normal tadi tinggi 18 dan lebar tapak 30, ini kita berlari turun, berlari naik, itu tidak ada kemungkinan jatuh,” lanjutnya.

Berita Lainnya:
Sosok Dokter dan Satpam yang Viral Kena Gerebek, Dipecat dan Disanksi Adat

Ia juga mengatakan, lebar anak tangga di Stadion Kanjuruhantidak ideal untuk kondisi massa penonton yang berjubel. Dia juga menyorot pegangan tangga atau railing besi yang tidak terawat dan akhirnya rusak saat kejadian, sehingga melukai para penonton.

“Lebar dari anak tangga ini juga tidak terlalu ideal untuk kondisi crowd, karena karena harus ada railing. Railing untuk pegangan,” kata Nugroho.

“Nah railingnya juga sangat tidak terawat dengan stampede, desakan yang luar biasa, akhirnya railing-nya patah, dan itu juga termasuk yang melukai korban,” pungkasnya.

Jumlah korban dalam tragedi Kanjuruhan mencapai 705 orang. Sebanyak 131 orang di antaranya meninggal, sedangkan sisanya mengalami luka-luka. Atas tragedi ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada Kamis (6/10/2022) telah mengumumkan enam tersangka.

Mereka adalah Akhmad Hadian Lukita (Dirut LIB), Abdul Harris (Ketua Panpel), Suko Sutrisno (Security Officer) Wahyu SS (Kabag Ops Polres Malang), H (Brimob Polda Jatim), dan BSA (Kasat Samapta Polres Malang).


Reaksi & Komentar

وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ لَا تَعْبُدُونَ إِلَّا اللَّهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِّنكُمْ وَأَنتُم مُّعْرِضُونَ البقرة [83] Listen
And [recall] when We took the covenant from the Children of Israel, [enjoining upon them], "Do not worship except Allah; and to parents do good and to relatives, orphans, and the needy. And speak to people good [words] and establish prayer and give zakah." Then you turned away, except a few of you, and you were refusing. Al-Baqarah ( The Cow ) [83] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi