Hasto Sindir Nasdem Soal Pencapresan Anies, Ahmad Ali: Jangan-jangan Ganggu Skenario Mereka

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH – Suhu politik jelang akhir tahun ini mulai memanas setelah Partai Nasdem mendeklarasikan untuk mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden 2024. Putusan Nasdem itulah yang kemudian membuat Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, tak kuasa melepaskan sindiran.

Hasto menyampaikan pernyataan bernada satire tentang bendera Belanda yang dirobek warna birunya menjadi bendera merah putih. Sindiran itu dinilai mengarah kepada Partai Nasdem yang berwarna biru, yang dianggap sudah tidak sejalan dengan koalisi pemerintahan Jokowi dengan mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden.

PDIP sendiri hingga kini belum menyampaikan sikap tegasnya terkait sosok calon presiden yang bakal diusung pada 2024 mendatang.

Merespons sindiran Hasto, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali menuturkan, Indonesia merupakan negara yang menganut sistem demokrasi, maka seharusnya seluruh elemen masyarakat menghargai berbagai keputusan dan kebijakan yang diambil kelompok tertentu tanpa harus saling menghasut.

Dengan mengusung Anies, kata Ahmad Ali, Nasdem bukan tidak menghargai partai politik lain di tubuh koalisi pemerintahan Jokowi. Tapi lebih mendengarkan aspirasi rakyat yang menginginkan Nasdem segera mendeklarasikan calon presidennya.

“Demokrasi itu kontestasi, hanya saja bagaimana kita menyikapinya, jangan sensi lah. Siapa calon yang ingin kamu ajukan?” ucap Ahmad Ali kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (11/10).

“Ini bukan persoalan curi start atau persoalan tidak menghargai dan etika. Ini persoalan kebutuhan rakyat, ini persoalan memberikan kesempatan kepada rakyat, untuk mengenal pemimpinnya, untuk kemudian melakukan evaluasi, masukan. Calon presiden itu harus dikenal dan mengenal wilayah secara keseluruhan,” imbuhnya.

Ali menduga, adanya deklarasi calon presiden yang diusung Nasdem ini telah mengubah skenario politik PDIP untuk Pemilu 2024. Membuat partai banteng moncong putih itu ketar-ketir dalam menentukan calon presidennya.

“Saya takut pemunculan nama Anies ini justru mengganggu skenario PDIP. Apakah kemudian skenario mereka terganggu untuk tidak mencalonkan, yang awalnya mereka sudah punya skenario membuang Ganjar umpamanya, jangan-jangan itu. Wallahu alam,” tutupnya. 

Exit mobile version