NASIONAL
NASIONAL

Janggal! Security Officer Mengaku Tak Menutup Pintu Stadion, Ternyata Ada Orang yang Menutup dari Dalam Tribune

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Salah satu tersangka tragedi Kanjuruhan, Suko Sutrisno mengaku tidak pernah menyuruh anak buahnya menutup sejumlah pintu Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu (1/10) malam.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Suko Sutrisno yang merupakan Security Officer Arema FC ditetapkan sebagai tersangka karena dianggap lalai terkait terkuncinya pintu keluar tribune di Stadion Kanjuruhan.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Dia menjelaskan bahwa saat pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya terdapat delapan orang match steward yang berjaga di setiap pintu Stadion Kanjuruhan.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Suko memastikan tidak menyuruh delapan orang tersebut untuk menutup pintu stadion. Ia pun menegaskan bahwa pintu selalu dibuka saat laga dan tidak pernah ditutup hingga pertandingan bubar.

Berita Lainnya:
Retreat Naik Hercules Konsekuensi Jadi Pembantu Prabowo
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Bahkan pada saat laga tersebut pintu stadion sudah dibuka sejak pukul 16.00 WIB untuk menghindari antrean panjang Aremania.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Tidak pernah menutup pintu sejak awal sampai akhir. Tanyakan ke pemegang (match steward) kunci pintu tidak pernah pintu dikunci. Bahkan, biasanya setelah pertandingan pintu tetap dibiarkan dibuka, yang kunci pegawai Dispora Kabupaten Malang (selaku UPT Kanjuruhan),” ujar Suko pada Senin (10/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Tak hanya itu, dia pun mengungkap fakta mengejutkan bahwa pintu Stadion Kanjuruhan sempat dibuka dan ditutup dari dalam tribune.

Suko pun memastikan pintu stadion tidak ditutup dari luar tribune, apalagi dilakukan oleh pihaknya.

Berita Lainnya:
Rocky Gerung: Negara Mensponsori Ketegangan Kelas

Untuk memastikan kejanggalan itu, Suko mengaku pasrah dan menggantungkan nasibnya kepada rekaman CCTV di stadion yang berjumlah 32 kamera.

“Kami setiap pintu ada delapan orang penjaga. Pintu itu buka dan tutupnya dari dalam. Nah ini kan dikunci dari luar. Jadi siapa yang mengunci? Silahkan lihat di CCTV di situ akan terlihat siapa yang mengunci,” katanya.

Kendati demikian, Suko mengaku akan mematuhi proses hukum yang kini menjeratnya. Ia pun menegaskan bakal mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan hingga dirinya menemui keadilan.

“Saya akan patuh dalam proses hukum ini. Tetapi saya ingin ada keadilan dan usut tuntas,” ungkap dia.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya