Polisi Pemberangus 1 Ton Sabu dari China Ini Dimutasi Dari Jabatan Kapolda Jatim, Buntut Tragedi Kanjuruhan?

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Pol Nico Afinta menjadi Staf Ahli Bidang Sosial Budaya (Sahli Sosbud) Kapolri. FOTO/Net

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memutasi Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Pol Nico Afinta menjadi Staf Ahli Bidang Sosial Budaya (Sahli Sosbud) Kapolri. 

ADVERTISEMENTS
ad39

Sepuluh hari sebelumnya, tragedi di stadion Kanjuruhan Malang meledak dan menewaskan 131 penonton sepak bola. Mutasi Irjen Nico tertuang dalam Surat Telegram Kapolri dengan Nomor: ST/2134/X/KEP/2022 yang diterbitkan Senin, tanggal 10 Oktober.   

ADVERTISEMENTS

“Ya betul, tour of duty and tour area, mutasi adalah hal yang alamiah di organisasi dalam rangka promosi dan meningkatkan kinerja organisasi,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo. 

ADVERTISEMENTS

Rekam Jejak Nico Afinta Nico Afinta menjabat sebagai Kapolda Jatim sejak November 2022 menggantikan Irjen Fadil Imran. Saat itu, Irjen Fadil dimutasi menjadi Kapolda Metro Jaya. Irjen Nico merupakan lulusan Akpol tahun 1992. Pria kelahiran 30 April 1971 ini dikenal memiliki banyak pengalaman di bidang reserse. 

ADVERTISEMENTS

Saat menjadi Dirresnarkoba Polda Metro Jaya, Nico pernah mengungkap penyeludupan sabu seberat 1 ton asal China di Serang, Banten. Sejak saat itu dia dipromosikan sebagai Disreskrimum Polda Metro Jaya. 

ADVERTISEMENTS

Nico juga ikut terlibat dalam penangkapan aktivis Ratna Sarumpaet, yang terkena tindak pidana atas berita bohong tentang penganiayaannya di Bandung, Jawa Barat.

ADVERTISEMENTS

 Termasuk, Nico pernah mendapatkan penghargaan ‘Law Enforcement Award dari Visa Security Summit 2018’ di Singapura, usai mengungkap kasus pencurian dana nasabah (skimming). Ini daftar sejumlah jabatan yang pernah diemban Nico: 

1. Pamapta Poltabes Semarang Polda Jateng (1993) 

2. Kanit Poltabes Semarang Polda Jateng (1994) 

3. Danton Taruna Akpol (1996) 

4. Danki Taruna Akpol (1997) 

5. UN IPTF Pas PBB XIV Bosnia Herzegovina (1997-1998) 

6. Kapolsek Metro Ciputat Polres Metro Jaksel Polda Metro Jaya (2000) 

7. Kanit Ekonomi Ditreskrim Polda Jawa Tengah (2003) 

8. Wakasat Reskrim Polwiltabes Semarang Polda Jateng (2004) 

9. Kanit SDA dan Lingkungan Ditreskrimsus Polda Metro Jaya (2006) 

10. Kasubdit V/Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya (2006) 

11. Kasubdit III/Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya (2008) 

12. Wadirreskrimum Polda Metro Jaya[4] (2011) 

13. Kapolrestabes Medan Polda Sumut[5] (2013) 

14. Kabagbindik Sespimma Sespim Lemdiklat Polri (2015) 

15. Anjak Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri (2016) (Dalam Rangka Pendidikan Sespimti Sespim Lemdiklat Polri) 

16. Dirresnarkoba Polda Metro Jaya (2016) 

17. Dirreskrimum Polda Metro Jaya (2017) 

18. Karobinopsnal Bareskrim Polri (2018) 

19. Dirtipidum Bareskrim Polri (2019) 

20. Sahlisospol Kapolri (2019) 

21. Kapolda Kalimantan Selatan (2020) 

22. Kapolda Jawa Timur (2020)

 23. Sahlisosbud Kapolri (2022) 

Harta Kekayaan Nico 

Berdasarkan penelusuran data LHKPN di KPK, Irjen Nico Afinta memiliki harta Rp 5,9 miliar. 

ia terakhir melaporkan harga kekayaannya ke KPK pada 22 Maret 2022. 

Total kekayaan Nico ini sebesar Rp 5.943.664.000. Dari total kekayaannya itu, Rp 2,6 miliar lebih merupakan tanah dan bangunan. 

Nico memiliki tanah seluas 451 dan 331 meter persegi di Semarang senilai Rp 451 juta dan Rp 600 juta. 

Ada juga tanah 458 meter persegi di Jakarta Selatan senilai Rp 1,1 miliar. Kemudian tanah seluas 588 meter persegi di Surabaya senilai Rp 420 juta. 

Dalam LHKPN yang dilaporkan, Nico tercatat memiliki 2 unit mobil senilai Rp 490 juta. Kedua mobil yang dilaporkan Nico adalah Mitsubushi Pajero Sport Tahun 2017 dengan nilai Rp 265 juta dan Toyota Innova Venturer tahun 2018 senilai Rp 225 juta. 

Selain itu, Nico juga tercatat memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 110 juta. Ada juga surat berharga senilai Rp 1,5 miliar serta kas dan setara kas senilai Rp 1,18 miliar.

Exit mobile version