BANDA ACEH – Paris Hilton membuka kisah dugaan pelecehan yang dia alami semasa remaja di Sekolah Provo Canyon di Utah.
Dalam wawancara dengan New York Times baru-baru ini, dia mengingat kembali detail pengalaman atas dugaan pelecehan yang dia alami. Dia mengaku tidak tahu apa yang terjadi ketika dibawa ke sebuah ruangan yang katanya untuk pemeriksaan serviks.
“Di Sekolah Provo Canyon, saya dibangunkan di tengah malam oleh staf pria yang mengantar saya ke kamar privat dan melakukan pemeriksaan serviks pada saya di tengah malam,” cuitnya di Twitter pada Selasa (11/10).
“Saya tidak mengerti apa yang terjadi. Saya dipaksa untuk berbaring di atas meja empuk, merentangkan kaki saya dan tunduk pada pemeriksaan serviks,” tambahnya.
1579845154952736768
Paris Hilton menangis saat mereka menahannya dan berkata “tidak”. “Mereka hanya berkata, ‘Diam, diam. Berhenti meronta atau kamu akan pergi ke Obs,” Hilton kembali mengingat ucapan mereka.
Hilton tidak menganggap dugaan pelecehannya adalah insiden yang terisolasi.
“Ini pengalaman yang berulang tidak hanya untuk saya tetapi untuk #survivor lainnya,” kata Hilton.
“Saya dilanggar dan saya menangis ketika saya mengetik ini karena tidak seorang pun, terutama anak-anak, harus dilecehkan secara seksual. Masa kecil saya dicuri dari saya dan itu membunuh saya ini masih terjadi pada anak-anak tak berdosa lainnya,” lanjutnya.
Alumni Simple Life mengatakan betapa pentingnya berbagi kisahnya dengan orang lain. “Penting untuk terbuka tentang saat-saat menyakitkan ini sehingga saya dapat menyembuhkan dan membantu mengakhiri penyimpangan ini.”
Dia mengajak semua pengikut Twitter pribadinya untuk nonton cerita utuh pengalamannya di video New York Times. “Saya membagikan kisah saya dan secara mendalam informasi yang mengganggu tentang pemilik Sekolah Kesehatan Universal Provo Canyon School.”
Pada Maret 2021, Hilton juga memberikan kesaksian tentang dugaan pelecehan yang dialaminya di sekolah tersebut di ruang sidang. Kesaksiannya untuk mendukung RUU yang berfokus pada mengakhiri penyalahgunaan di fasilitas perawatan jemaat negara bagian.
“Saya membutuhkan RUU ini ketika saya berada dalam perawatan asrama dan saya merasa terhormat untuk mendukung ribuan pemuda yang sekarang memiliki perlindungan yang lebih besar,” katanya saat itu.
“Ini baru permulaan—saya berencana mendekati arena federal dengan undang-undang yang akan melindungi kaum muda di seluruh negeri dalam jenis fasilitas ini.”
Dalam pernyataan yang dilansir dari E!News, Provo Canyon School dijual oleh kepemilikan sebelumnya pada Agustus 2000.
Sumber: Tabloidbintang