HIBURAN

Pemerintah Akan Audit Kelayakan Stadion Sepak Bola, Termasuk Kanjuruhan

BANDA ACEH – Audit terhadap bangunan stadion, khususnya stadion sepak bola yang digunakan oleh klub yang saat ini tengah berkompetisi di liga Indonesia, baik Liga 1, Liga 2, dan Liga 3, termasuk stadion Kanjuruhan, akan dilakukan Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. “Dalam waktu dekat ini saya sedang menjadwalkan akan bersama dengan Menteri PUPR kita akan ke Kanjuruhan lagi dan beberapa tempat, terutama stadion-stadion yang banyak penontonnya. Itu yang kita akan prioritaskan untuk diaudit oleh Menteri PUPR,” ujar Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (11/10).

Upaya membangun standar keamanan stadion salah satu langkah transformasi sepak bola Indonesia yang dilakukan oleh Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA), Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), dan Pemerintah Indonesia. Langkah ini tertuang dalam surat yang disampaikan oleh Presiden FIFA Gianni Infantino kepada Presiden Jokowi. “Di dalam surat FIFA itu, ada lima hal yang diminta di situ. Pertama, adalah kita memastikan stadion tempat pertandingan itu, dia menjadi tempat yang aman dan nyaman,” ujarnya.

Langkah kolaborasi yang dilakukan adalah memformulasikan standar protokol dan prosedur pengamanan yang dilakukan oleh pihak kepolisian berdasarkan standar keamanan internasional. “Pihak Polri juga sekarang sedang merampungkan yang nanti akan menjadi peraturan Kapolri, yang dihimpun dari berbagai sumber aturan, baik itu dari Statuta FIFA, dari aturan internal PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) maupun aturan-aturan lainnya, sehingga kita akan jelas SOP [Standard Operating Procedure]-nya.”

Sosialisasi dan diskusi dengan klub-klub bola di Indonesia, termasuk perwakilan suporter untuk mendapatkan saran dan masukan serta komitmen bersama; mengatur jadwal pertandingan yang memperhitungkan potensi-potensi risiko yang ada; serta menghadirkan pendampingan dari para ahli di bidangnya. “Dalam surat itu dari FIFA kita diminta untuk benchmarking. Jadi kita melihat perbandingan dari pelaksanaan liga di negara lain yang sudah established dan mana yang kita bisa adopsi itu sebagai cara kita untuk menyelenggarakan liga. Di samping itu, monitoring terhadap apa yang sudah kita putuskan,” kata Menpora, yang mengapresiasi dukungan yang diberikan FIFA untuk transformasi sepak bola di tanah air.

Dalam keterangan persnya, Menpora juga mengungkapkan progres dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Peristiwa Kanjuruhan yang terus bekerja mengumpulkan fakta-fakta lapangan terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada 1 Oktober lalu. “Semuanya menghimpun fakta-fakta lapangan yang nanti pada akhirnya akan disimpulkan dan akan menjadi rekomendasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta,” tuturnya.

Menpora menegaskan TGIPF berkomitmen menyelesaikan tugas secepatnya dan menyampaikan hasil investigasi dan rekomendasi kepada Presiden Jokowi. “Sesuai dengan jadwal hari ini yang dimintai keterangan adalah dari PSSI. Tim ini kan kita menjadi satu kesatuan dan membagi tugas. Ada yang sudah datang ke Kanjuruhan, kemudian juga ada yang ditugaskan ke tempat-tempat lain, yang semuanya menghimpun fakta-fakta lapangan,” tandasnya.

Sumber: Setkab.go.id.

Penulis Redaksi

Editor Suyanto Soemohardjo

Sumber: Tabloidbintang


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya