Calang- Pj Bupati Aceh Jaya, Nurdin berencana menjadikan kawasan Pantai Lueng Gayo, Desa Lueng Gayo, Kecamatan Teunom, Kabupaten Aceh Jaya sebagai salah satu sentra produksi Garam di kabupaten tersebut. Hal itu ia sampaikan melakukan kunjungan ke lokasi pengembangan garam rakyat di Gampong Lueng Gayo, Sabtu (15/10/2022).
“Aceh Jaya mempunyai garis pantai sepanjang 252 Kilometer, sangat memungkinkan menjadi kawasan produksi garam di kawasan Barat Selatan. Secara historis masyarakat Aceh Jaya yang berprofesi petani garam menyebutnya dengan Lancang Sira. Rencananya dalam tahun 2023 akan dibangun industri garam rakyat di Lueng Gayo. Program ini untuk mengubah cara pengolahan garam yang semula bersifat tradisional dan ke depannya akan lebih moderen dengan mengunakan teknologi,” kata Nurdin.
Disampaikannya, ada 15 orang yang tergabung dalam kelompok garam rakyat ini dengan luasan lahan sekitar 5 hektar. Maka diharapkan ini menjadi mata pencaharian baru bagi masyarakat dan bisa menjadi sumber pendapatan dan perputaran ekonomi di Aceh Jaya.
“Di hulu bagaimana kita mendorong garam rakyat, di hilir kita meminta Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Aceh Jaya agar memastikan kemasan, standarisasi maupun yodium dan lainnya terkait produk yang dihasilkan. Serta memberi pelatihan terhadap anggota kelompok garam rakyat, agar menghasilkan produk garam yang berkualitas,” jelasnya.
Nurdin juga menjelaskan, dalam RT/RW dan berdasarkan kajian, kecamatan Teunom khususnya Gampong Lueng Gayo sangat cocok dijadikan sentra produksi garam. Secara historis kawasan ini sudah dikenal sebagai penghasil garam tradisional.
“Untuk petani agar terus belajar dengan teknologi baru dan hal yang baru. Supaya profesi petani garam menjadi profesi yang mendatangkan kebermanfaatan ekonomi yang besar. Selanjutnya penting kerja bersama agar produk garam bergerak masif serta dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Kita ingin mendorong petani garam menjadi korporasi, dengan membuka akses serta dapat bekerjasama dengan perusahaan perusahaan yang bergerak dalam produksi garam nantinya,” ucap Nurdin.
Di sisi lain, Keuchik Lueng Gayo, Adianto mengatakan bahwa dari sejarah pesisir pantai Aceh Jaya khususnya Gampong Lueng Gayo sejak dulu masyarakat bermata pencaharian sebagai petani garam. Namun yang menjadi kendala bagi petani garam selama ini adalah bahan bakar berupa kayu sulit didapatkan.
“Kami mengucapkan alhamdulilah atas respon cepat dari pemerintah Aceh Jaya dalam hal ini Dr. Nurdin dengan program membangun industri garam rakyat. Ini akan menggiatkan kembali petani garam di Gampong Lueng Gayo,” pungkasnya.