Kamis, 14/11/2024 - 22:49 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Kabar Terkini Kasus Gangguan Ginjal Akut: 132 Anak Tewas, DPR Desak Pemerintah Bentuk TGPF

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Kasus gangguan ginjal akut pada anak terus menjadi sorotan selama sepekan ini. Teraktual, di Indonesia sudah ada 241 anak diduga kuat mengidap gangguan ginjal, dari jumlah itu 133 anak dilaporkan meninggal dunia.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Kondisi ini tentu harus segera dicari tahu penyebab dan solusi pastinya. Anggota DPR RI dari Komisi IX yang membidangi masalah kesehatan, Netty Prasetiyani Aher menyebut meninggal seratus anak lebih karena mengalami gagal ginjal akut merupakan kejadian luar biasa.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Boro-boro 100, satu saja keluarga kita wafat ya, apalagi ini karena alasan permasalahan yang meliputi kesehatan kita, maka sebetulnya ini menjadi kejadian yang luar biasa. Sebelum nanti secara resmi ditetapkan sebagai kejadian luar biasa, saya pikir ini sudah kejadian luar biasa ya,” kata Netty dalam sebuah diskusi daring yang digelar MNC Trijaya pada Sabtu (22/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Menurut potisi perempuan dari PKS ini, dengan jumlah korban yang mencapai 100 anak lebih, sudah seharusnya pemerintah menetapkan status Kejadian Luar Biasa.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Dia juga mengusulkan dibentuknya tim investigasi independen pencari fakta atau Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk mengungkap penyebab pasti meninggalnya 100 lebih anak yang diduga karena penggunaan obat sirop.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Yaitu mempertimbangkan status kejadian luar biasa dengan membentuk tim independen mencari fakta, tim investigasi,” ucap Netty.

Berita Lainnya:
Kuasa Hukum Tom Lembong Minta Mendag Lain Diperiksa dalam Kasus Dugaan Korupsi Impor Gula
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Meskipun kedengarannya ngeri ya, tapi kan memang harus dicari. Apakah betul karena obat, apakah karena memang faktor lain? Nah ini harus ditegakkan dengan cara melakukan riset ke daerah. Bukan hanya dari data sekunder, memang harus dilakukan (riset),” imbuhnya.

Menurutnya tim investigasi pencari fakta sangat penting dalam situasi saat ini guna memberikan kejelasan kepada masyarakat.

Rilis Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang mengumumkan lima jenis obat sirop anak yang dilarang justru menyebabkan kegaduhan. Sebab dari salah satu produsen obat yang disebut BPOM, memberikan bantahan.

“Kalau kemudian tiba-tiba tadi ada angka 15 yang dirilis lima. Kemudian ada bantahan dari produsen ini, kan menurut saya enggak menyelesaikan masalah. Justru memantik kegaduhan, karena kurang maksimalnya tata kelolah komunikasi publik,” ujarnya.

Atas hal itu juga, legislator dari Fraksi PKS ini juga meminta kepada pemerintah, dalam hal ini Kemenkes dan BPOM, untuk memperbaiki komunikasi publiknya.

“Apalagi kalau kita bicara ini adalah krisis, kemampuan mengelola komunikasi krisis pemerintah ini yang perlu diperbaiki. Sehingga jangan sampai alih-alih memberikan kenyamanan kepada masyarakat ini loh penyebabnya, yang tiba-tiba kemudian dibantah oleh produsen, bahwa, enggak obat kami bagus,” tuturnya.

Berita Lainnya:
Yandri Tak Ingin Ada Pejabat Kemendes Petantang-petenteng

Kemenkes Larang 102 Obat Sirop

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan terdapat 102 obat sirup yang diduga menjadi penyebab 200 lebih anak mengalami gangguan ginjal akut misterius.

Sebanyak 102 obat itu berdasarkan penelusuran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), yang mendatangi kediaman dan rumah sakit tempat pasien dirawat.

“102 obat itu obat-obatan yang dikonsumsi anak-anak yang memang kita ambil dari rumah keluarga bayi dan anak yang jatuh sakit di rumah sakit. 102 obat ini jangan diresepkan dulu, daftar 102 masih konservatif dan lebih mengerucut dibanding semua obat sirup,” ujar Menkes Budi saat konferensi pers di Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (21/10/2022).

Pengumuman ini selain sebagai tindak pencegahan, juga dibuat untuk mencabut larangan konsumsi semua obat sirup di apotek dan diresepkan dokter berdasarkan surat edaran (SE) Kemenkes Nomor SR.01.05/III/3461/2022.

Sehingga larangan konsumsi hanya berlaku untuk 102 obat yang diduga mengandung cemaran berlebih etilen glikol, dietilen glikol dan ethylene glycol butyl ether atau EGBE.

Temuan BPOM

BPOM merilis daftar 5 produk obat sirop tercemar etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) melebihi ambang batas. Hal ini diduga menjadi penyebab gagal ginjal akut misterius atau gangguan ginjal akut yang menyebabkan 132 anak meninggal.

1 2

Reaksi & Komentar

وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ ۚ فَإِنْ أُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ ۖ وَلَا تَحْلِقُوا رُءُوسَكُمْ حَتَّىٰ يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهُ ۚ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ بِهِ أَذًى مِّن رَّأْسِهِ فَفِدْيَةٌ مِّن صِيَامٍ أَوْ صَدَقَةٍ أَوْ نُسُكٍ ۚ فَإِذَا أَمِنتُمْ فَمَن تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ ۚ فَمَن لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ إِذَا رَجَعْتُمْ ۗ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ۗ ذَٰلِكَ لِمَن لَّمْ يَكُنْ أَهْلُهُ حَاضِرِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ البقرة [196] Listen
And complete the Hajj and 'umrah for Allah. But if you are prevented, then [offer] what can be obtained with ease of sacrificial animals. And do not shave your heads until the sacrificial animal has reached its place of slaughter. And whoever among you is ill or has an ailment of the head [making shaving necessary must offer] a ransom of fasting [three days] or charity or sacrifice. And when you are secure, then whoever performs 'umrah [during the Hajj months] followed by Hajj [offers] what can be obtained with ease of sacrificial animals. And whoever cannot find [or afford such an animal] - then a fast of three days during Hajj and of seven when you have returned [home]. Those are ten complete [days]. This is for those whose family is not in the area of al-Masjid al-Haram. And fear Allah and know that Allah is severe in penalty. Al-Baqarah ( The Cow ) [196] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi