NASIONAL
NASIONAL

Tegas! Airlangga Klaim KIB Tak akan Pakai Politik Identitas, Sindir Anies Baswedan?

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengklaim bahwa Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tak akan memakai politik identitas untuk bersaing maju dalam Pilpres 2024 mendatang.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Sebagai informasi, KIB merupakan bentukan Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Hal itu disampaikannya memberikan pidato di acara HUT ke-58 Golkar di Jakarta Internasional Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (21/10/2020) malam.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Di hadapan Jokowi, Airlangga secara tegas tak mau memakai cara politik identitas yang bisa memecah belah rakyat Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“KIB ingin mengutamakan politik menyatukan, bukan politik identitas yang memecah belah bangsa,” tutur Airlangga dilihat Suara.com dari kanal YouTube tvOneNews, Sabtu (22/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Pernyataan Airlangga itu seketika mendapatkan sorakan dan riuh tepuk tangan dari para kader-kader Partai Golkar.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Sudah saatnya polarisasi-polarisasi kita akhiri, setuju? Setuju?” teriaknya yang disetujui oleh kader Golkar.

Airlangga juga menegaskan bahwa KIB untuk merefleksikan implementasi nilai-nilai dari Pancasila.

Berita Lainnya:
Mantan Ketua MK Angkat Suara : Putusan PK Mardani H Maming, Cerminan Kekuasaan Kehakiman yang Terkikis

“Koalisasi ini juga merefleksikan implementasi dari Pancasila yaitu untuk tidak memecah belah masyarakat demi kepentingan politik sesaat,” tegasnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu juga lanjut menjelaskan nilai-nilai Pancasila yang dianut oleh KIB. Mulai dari bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa hingga menghargai kebhinekaan yang mengutamakan persatuan.

dinilai menyindir Anies Baswedan. Terlebih lagi, kamera langsung menyorot Ketum NasDem Surya Paloh, yang mengusung Anies sebagai capres dari partainya, setelah Airlangga menyebut soal politik identitas.

Anies Baswedan ‘Bapak Politik Identitas’ Dibela NasDem

Sebagaimana diketahui, Anies tak bisa lepas dari julukan ‘bapak politik idenitas’. Apalagi sekarang julukan itu belakangan ini semakin diamplifikasi setelah dideklarasikan sebagai bakal calon presiden dari NasDem.

Meski begitu, Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie alias Gus Choi menilai julukan tersebut tidak selalu bermakna positif. Sebab pada dasarnya Indonesia pun dibangun dari banyak identitas.

“Negara ini didirikan atas identitas, makanya ada Bhinneka Tunggal Ika,” ungkap Gus Choi, seperti dikutip dari WartaEkonomi.co.id — jaringan Suara.com, Rabu (19/10/2022).

Berita Lainnya:
Komdigi Tak Mau Pegawai Terjerumus Judi Online Seperti Era Budi Arie

Karena itulah, ia heran bila sebutan politik identitas justru kerap dikonotasikan negatif, apalagi berujung dengan Anies yang dinilai sebagai sosok yang diskiriminatif terutama ke pihak-pihak minoritas.

Malah menurut Gus Choi, Anies tidak pernah mendiskriminasi kaum minoritas, baik suku maupun agama. Kepemimpinan Anies dinilai sangat profesional sehingga DKI Jakarta cenderung damai selama lima tahun belakangan.

“Selama dia memimpin, tidak ada diskriminasi secuil pun terhadap minoritas atau kepada suku, agama. Justru Anies menunjukkan bahwa dia proporsional, dia adil,” jelas Gus Choi.

Ia lantas mencontohkan soal izin pembangunan gereja yang selama ini sulit didapatkan oleh kaum Nasrani. Menurut Gus Choi, izin tersebut sulit didapatkan selama pemerintahan periode sebelum Anies.

“Oleh Anies, semua dikasih izin. Jumlah izin yang diberikan selama lima tahun sekitar 31 pendirian gereja, masjid hanya 19,” terang Gus Choi.

Di sisi lain, Anies juga tidak mengistimewakan pendukungnya di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. “Jadi jelas tidak ada diskriminasi,” tegas Gus Choi.

Sumber: suara


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya