BANDA ACEH – Musim kelima The Crown menuai reaksi dari kerajaan Inggris. Mereka menilai apa yang ditampilkan di musim ini amat keterlaluan.
Dilansir New York Times, sahabat dari salah satu anggota kerajaan Inggris yang enggan disebutkan namanya mengatakan The Crown melakukan fitnah dari apa yang mereka tampilkan. Seri unggulan Netflix itu disebut mencoba menghancurkan keluarga kerajaan Inggris.
Sahabat tersebut pun menyeret Pangeran Harry dalam pendapatnya. Harry yang bersama Meghan Markle menandatangani kontrak senilai USD 100 juta itu turut menjadi musuh kerajaan saat ini.
Jika memang Harry menghargai keluarganya di kerajaan Inggris, ia diminta tak seharusnya menerima bayaran dari raja streaming tersebut.
“Jika keluarga saya difitnah seperti itu, saya tidak akan mengambil sepeser pun (dari Netflix)” ujar sang sahabat istana dalam pernyataannya dilansir Deadline.
Musim The Crown kelima menampilkan rangkaian peristiwa yang dibuat uilang di antaranya kehidupan Charles dan Diana di pertengahan 1990-an. Kala itu keduanya diketahui saling berselingkuh. Charles dan Diana digambarkan saling serang dalam pernyataan mereka di hadapan pers.
Menampilkan kembali momen pahit itu diyakini bukan hal yang ideal untuk dilakukan usai kepergian Ratu Elizabeth II selamanya juga jelang tibanya waktu penobatan Charles sebagai raja secara resmi tahun depan.
John Major, yang merupakan perdana menteri Inggris pada saat perceraian Charles dan Diana terjadi di pada pertengahan 1990-an, telah secara terbuka menolak salah satu poin plot musim The Crown kali ini di mana Charles digambarkan memaksa sang ibu harus turun takhta demi dirinya.
“Acara ini (The Crown) adalah kisah fiksi yang merusak juga jahat,” ujar Major.
“Banyak omong kosong yang dijajakan tanpa alasan lain selain untuk memberikan dampak dramatis yang maksimal, dan sepenuhnya keliru,” imbuhnya.
Netflix sejauh ini mempertahankan penggambaran peristiwanya, dengan mengatakan:
“The Crown selalu disajikan sebagai drama berdasarkan peristiwa sejarah. Seri lima adalah dramatisasi fiksi, membayangkan apa yang bisa terjadi di balik pintu tertutup selama satu dekade penting bagi keluarga kerajaan – yang telah diteliti dan didokumentasikan dengan baik oleh jurnalis, penulis biografi, dan sejarawan.”
Charles masih bergeming dengan episode baru The Crown yang menuai banyak reaksi. Meski begitu ia diyakini bukan tak memperhatikan.
Charles memiliki tim khusus yang ia bentuk untuk mengantisipasi preseden buruk yang bisa menyergap kerajaan Inggris. Salah satunya wawancara BBC Newsnight yang membawa bencana pada Pangeran Andrew di mana ia berusaha menjelaskan persahabatannya dengan penjahat seksual Jeffrey Epstein dan akhirnya menarik diri dari hadapan publik.
Sumber: Tabloidbintang