NASIONAL
NASIONAL

Beda Pilihan Capres Gak Perlu Musuhan, Ma'ruf Amin: Lakum Capresukum, Walana Capresuna!

image_pdfimage_print

BANDA ACEH –Perbedaan pilihan calon presiden (capres) harus disikapi dengan bijak. Tidak perlu bermusuhan antar sesama pendukung.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin berharap seluruh elemen bangsa tetap menjaga kesepakatan nasional dan tidak bermusuhan saat ada perbedaan politik dalam Pemilu 2024 mendatang.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Ma’ruf mengimbau masyarakat untuk menanggapi berbagai perbedaan pilihan politik dengan santai. Selama ini, pemilu ataupun pencalonan presiden kerap kali ada perbedaan politik di masyarakat.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Mengapa Pangeran Saudi MBS Bela Iran Atas Serangan Israel? Ini Menurut Pakar

Maruf pun meminta perbedaan itu dihargai, bukan malah memicu permusuhan.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Kalau berbeda capres, lakum Capresukum, walana Capresuna (untukmu capresmu, untukku capresku),” Kata Maruf di Kampus Universitas Alma Ata, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dikutip dari Wartaekonomi.co.id – jaringan Suara.com, Selasa (25/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Selain perbedaan dalam pemilihan Capres-Cawapres, perbedaan juga kerap terjadi pada pemilihan partai serta dengan visi misinya masing-masing. Untuk itu, hal ini juga perlu disikapi dengan baik.

Berita Lainnya:
Sopir Truk Penyebab Kecelakaan di Cipularang Ditetapkan Sebagai Tersangka: Terancam 12 Tahun Penjara!
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Saya sering mengatakan kalau kita berbeda partai kita katakan lakum partaiukum, walana partaiuna (untukmu partaimu, untukku partaiku), ya sudah masing-masing partai saja,” ucapnya.

Ma’ruf mengatakan, bangsa Indonesia sejauh ini telah melewati banyak kontestasi politik, sehingga perbedaan yang terjadi menjelang Pemilu merupakan hal yang wajar. Ia menilai, yang paling penting adalah bagaimana menghadapi perbedaan pilihan politik secara damai.

“Oleh karena itu, kita tidak boleh kemudian karena perbedaan menyebabkan perpecahan,” pungkasnya.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya