BANDA ACEH – Zoe Abbas Jackson jadi pemain utama di film layar lebar berjudul “Nariti”. Bintang sinetron “Buku Harian Seorang Istri” itu memerankan karakter Nariti, seorang gadis Batak yang terlibat cinta segitiga.
Diakui Zoe Abbas Jackson, banyak tantangan yang ia hadapi di film garapan rumah produksi MRG Film itu. Terlebih, proses syuting berlangsung pada tahun 2018 lalu, saat usianya masih 15 tahun.
“Aku masih sangat kecil dan aku baru banget masuk entertainment. Sebelum-sebelumnya aku kalau film masih cameo, masih peran-peran kecil. Ini salah satu step yang cukup besar sih jadi beban besar banget itu, beban banget karena disini peran utama, bawa cerita yang cukup berat kan, bawa karakter yang cukup kuat juga,” kata Zoe Jackson, di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Minggu (23/10).
Film garapan sutradara Deden Bagaskara itu memang mengangkat kisah cinta anak remaja berlatar budaya Batak dibalut dengan keindahan Danau Toba. Bercerita tentang Nariti (Zoe Jackson) yang menjadi idola di sekolahnya dan jatuh hati pada Jefri (Bastian Steel). Kedekatan mereka kemudian ditentang oleh Sarma (Paramitha Rudasy) ibu kandung Nariti.
Meski memiliki darah Batak dari sang bunda, namun Zoe Jackson mengaku menjadi gadis berdarah Batak merupakan tantangan tersendiri.
“Walaupun ada darah Bataknya, aku lebih banyak ke Padang jadi I don’t know much, nggak terlalu tau banyak tentang Batak. Untungnya aku dapat bantuan dari mama juga, jadi untungnya ada orang rumah yang bantuin,” papar Zoe Abbas Jackson yang beradu akting dengan Bastian Steel.
Dari film Nariti, Zoe Abbas Jackson mendapat banyak pelajaran berharga. Salah satunya tentang adat dan budaya leluhurnya.
“Pelajaran sih selain dari adat dan budaya, aku dapet pelajaran banyak karena aku asalnya ada darah Bataknya aku jadi tau lebih banyak tempat asal Mama dan juga cara menghargai orang tua, menghargai pertemanan,” pungkasnya.
Sumber: Tabloidbintang