Heru Budi Hartono Tak Masalah Program DP 0 Rupiah Anies Dilanjutkan

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono buka suara terkait kelanjutan program Gubernur DKI sebelumnya, Anies Baswedan yakni hunian DP 0 Rupiah.

ADVERTISEMENTS
ad40

Heru mengaku tak mempermasalahkan jika program tersebut dilanjutkan, terlebih jika hal itu bermanfaat bagi warga Jakarta.

ADVERTISEMENTS

“Kalau itu untuk kebutuhan masyarakat, dan antuasiasme masyarakat, ya enggak apa-apa juga, silakan saja (dilanjutkan),” kata Heru kepada wartawan, Kamis 27 Oktober 2022.

ADVERTISEMENTS

Heru menambahkan, keberlanjutan program hunian DP 0 Rupiah tergantung pada Perumda Pembangunan Sarana Jaya.

ADVERTISEMENTS

“Kewenangannya tanya sama Sarana Jaya,” ucap dia.

ADVERTISEMENTS

Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta, Sarjoko menyebutkan bahwa sampai saat ini pihaknya masih belum ada instruksi khusus yang diberikan Heru Budi terkait program tersebut.

ADVERTISEMENTS

“Kami juga masih menunggu arahan kebijakan Pak Pj Gubernur berkaitan dengan perumahan, permukiman dan salah satu yang digagas adalah yang kami coba taruh adalah soal DP 0 Rupiah,” kata Sarjoko kepada wartawan dikawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis 27 Oktober 2022.

ADVERTISEMENTS

Sarjoko melanjutkan bahwa sebenarnya pihaknya telah melaporkan kepada Pj Gubernur terkait program-program yang sudah dikerjakan oleh jajarannya dalam beberapa tahun terakhir.

“Kami juga sudah melaporkan kepada Pak Pj Gubernur terkait dengan apa yang sudah kami lakukan beberapa tahun terakhir khususnya pada rentang RPJMD 2017-2022,” ucapnya.

Lebih lanjut, Sarjoko juga mengharapkan di bawah pimpinan Heru Budi Hartono bisa terus melanjutkan penataan kampung. Akan tetapi, ia menyerahkan sepenuhnya kepada Heru terkait konsep untuk penataan tersebut.

“Lebih spesifik berkaitan dengan penataan pemukiman, tentu ini menjadi concern beliau juga karena berkaitan dengan bagaimana melakukan upaya penataan pemukiman dengan meminimalisir potensi kerawanan yang lain,” jelasnya.

Exit mobile version