Pergantian Dirut MRT oleh Heru Budi Disebut Sebagai Politisasi BUMD DKI: Jadi Mesin ATM untuk 2024

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Pengamat Kebijakan Publik Gigin Praginanto menyoroti pergantian Dirut PT Mass Rapit Transit (MRT) Jakarta oleh Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono pada Rabu (26/10/2022).

ADVERTISEMENTS
ad39

Ia pun tegas menyebut hal itu adalah langkah politisasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMN).

ADVERTISEMENTS

“Politisasi BUMD DKI sudah mulai jalan. Tampaknya bakal dijadikan perpanjangan tangan sekaligus ATM dan mesin kampanye,” ucapnya dikutip dari Twitter pribadinya, Kamis (27/10/2022).

ADVERTISEMENTS

Gigin menyebut bahwa hal itu tak hanya terjadi di DKI Jakarta, juga di BUMD yang berada di daerah lain.

ADVERTISEMENTS

“BUMD pemprov dan Pemkab lainnya sama saja. Semua tertuju pada pemenangan 2024!” imbuhnya.

ADVERTISEMENTS

Diketahui, Mohamad Aprindy dicopot dari jabatannya sebagai Dirut  PT MRT Jakarta Rabu (26/10/2022) ini oleh PjGubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

ADVERTISEMENTS

Diketahui, Pencopotan Aprindy ini berdasarkan Keputusan Para Pemegang Saham di luar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang ditandatangani pada tanggal 25 Oktober 2022.

PT MRT Jakarta (Perseroda) merupakan BUMD dengan 99,70 persen sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan sisanya dimiliki oleh PT Jakarta Propertindo (Perseroda).

Kemudian, Heru menunjuk Tuhiyat menjadi Direktur Utama PT MRT Jakarta menggantikan Aprindy. Kebijakan Heru ini dilakukan tepat di hari kesembilan menjabat sebagai Penjabat Gubernur Jakarta.

“Penggantian Direktur Utama, Komisaris Utama, dan anggota komisaris telah dilakukan sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pengawas Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) Fitria Rahadiani.

Exit mobile version